Duduk, merangkak, merambat, dan berdiri adalah tahapan yang harus dilalui sebelum berjalan. Lalu apakah Si Kecil diperbolehkan menggunakan baby walker untuk mengajarkan ia berjalan? Dikutip melalui buku Anak Sehat: 100 Solusi dr. Tiwi, Panduan Lengkap Kesehatan Bayi 0-24 bulan, penggunaan baby walker sudah dilarang oleh asosiasi dokter di Amerika, American Academy of Pediatrics, karena banyaknya kecelakaan yang terjadi. Yang terbaik adalah membimbing sendiri Si Kecil untuk belajar berjalan dengan memegangi kedua tangannya. Memang melelahkan, tetapi ini merupakan cara terbaik, Anda pun akan membangun hubungan yang lebih dalam dengan Si Kecil.
Larangan Pemakaian Baby Walker
Pada tahun 1973-1998, 34 anak di AS meninggal akibat kecelakaan dengan baby walker menurut data United States Consumer Product Safety Commision (2000). Beberapa kecelakaan akibat penggunaan baby walker, antara lain:
- Menggelinding di tangga dengan risiko patah tulang dan luka di kepala.
- Bayi dengan mudah meraih benda dari atas meja yang dapat membahayakan dirinya saat duduk di baby walker, seperti air panas, gunting, pisau, dan lain-lain.
- Kaki dan tangan terjepit ketika melewati permukaan atau pintu bercelah.
Efek Lain Penggunaan Baby Walker
1. Penggunaan baby walker hanya menstimulasi sebagian serabut motorik otot, yaitu otot-otot betis. Padahal, prasyarat untuk bisa berjalan dengan lancar dan benar membutuhkan latihan pada otot lain, seperti otot paha dan pinggul. Karena tidak merangsang seluruh otot Si Kecil, ia justru menjadi lambat berjalan.
2. Penelitian pada bayi usia 6-15 bulan yang diberikan baby walker menunjukkan bahwa bayi tersebut lebih sering duduk, merangkak, dan berjalan lebih lambat daripada bayi yang tidak memakai baby walker.
3. Secara psikologis baby walker memang membuat anak merasa lebih nyaman duduk tanpa harus bersusah payah menjejakkan kaki untuk belajar berjalan. Akibatnya ia jadi malas mencoba berjalan.
4. bayi yang memakai baby walker memiliki angka lebih rendah pada Bayley Scale of Mental and Motor. Memakai baby walker sering kali menghilangkan kesempatan bayi merangkak. Padahal gerakan ini merupakan gerakan yang cukup kompleks yang meilbatkan banyak aspek dari organ tubuh sehingga, merangsang banyak bagian pada otak bayi. Rangsangan yang kompleks diterima bayi saat merangkak berpengaruh pada perkembangan otaknya.
Cara Melatih Si Kecil Berjalan
1. Latihlah dengan membantunya sambil memegang kedua tangannya. Cara ini lebih efektif dan aman karena Anda pasti selalu menjaga Si Kecil. Ini juga bermanfaat untuk menciptakan bonding dengan Si Kecil.
2. Biasakan Si Kecil berlatih tanpa menggunakan alas kaki agar jari-jarinya terlatih untuk lebih terkoordinasi. (Seva/TW/Dok. M&B)