Bayi asal Jerman yang berbobot 6 kg, dilahirkan secara normal pada 26 Juli 2013. Para dokter di rumah sakit Universitas Leipzig, sebelumnya sudah memperkirakan berat bayi perempuan bernama Jasleen itu akan menyulitkan proses persalinan.
"Kami sudah mengantisipasi persiapan persalinan karena sudah tahu bahwa anak yang akan dilahirkan ini berukuran besar," ungkap Holger Stepan, Kepala Kebidanan rumah sakit Universitas Leipzig.
Para dokter kemudian menduga Sang Ibu mengidap diabetes gestasional yang menyebabkan bayinya kelebihan berat badan. Menurut Stepan, keputusan untuk melahirkan Jasleen secara normal dilakukan karena kemampuan ibunya. “Kami tetap mengupayakan kelahiran normal dengan melihat kondisi Sang Ibu, dan Caesar memiliki risiko yang lebih besar dibanding persalinan normal,” tambah Stepan.
Sementara itu, Dr. Katherine Economy, pakar pengobatan pasca-persalinan mengomentari proses persalinan dan risiko bayi lahir dengan berat badan berlebih. Katherine sependapat dengan Hoplger Stepan mengenai risiko besarnya risiko kelahiran melalui operasi Caesar bagi Sang Ibu dan anak. “Bayi yang lahir dengan berat badan berlebih berisiko mengalami kerusakan organ akibat tekanan darah yang terlalu tinggi, selain itu juga kemungkinan mengidap diabetes dan obesitas yang lebih tinggi di masa depan banding bayi yang lahir dengan berat badan seimbang,” tambah Katherine.
Namun berdasarkan catatan Guinness World Records, bayi terberat di dunia tetap dipegang oleh bayi asal Seville, Ohio, yang lahir pada 19 Januari 1879, dengan berat lebih dari 11 kilogram. Namun ia hanya mampu bertahan hidup selama 11 jam. (Gita/SR/Dok.Hufftingtonpost)