Ketika hamil, tubuh Anda jadi lebih rentan dibanding wanita yang tidak hamil. Oleh karena itu, banyak ibu hamil yang sebelumnya menggunakan transportasi massal dan motor, beralih ke mobil atau taksi untuk mobilitas.
Namun, tidak semua ibu memiliki pilihan tersebut. Tidak jarang ibu hamil tetap menggunakan motor saat bepergian. Tentunya, si pengendara motor juga harus ekstra hati-hati saat membonceng ibu hamil. Tapi, bagaimana dengan pengendara motor lain? Anda tentu sudah sering melihat banyak pengendara motor yang menggunakan kecepatan tinggi di jalanan ramai atau pengendara mobil yang sudah tidak sabar ingin melewati macetnya jalanan ibukota.
Mungkin cara ibu hamil satu ini bisa ditiru, Moms. Ia menempelkan tulisan yang sudah dilaminasi pada bagian belakang ranselnya. Tulisan dengan font yang cukup besar itu berbunyi “Maaf, mohon sabar. Sedang membawa ibu hamil 6 bulan.” Di sebelah tulisan juga tergambar ilustrasi ibu hamil untuk membuat motor lain lebih waspada. Tulisan tersebut nampaknya cukup efektif, karena kendaraan di sekitar motor ibu hamil itu cenderung tidak agresif.
Serupa dengan ibu tersebut, Failasufa, 28, juga tetap membonceng motor untuk transportasi ke kantor selama hamil.”Dalam sehari, saya membonceng motor 2 kali, untuk pulang pergi kantor sejak hamil trimester pertama. Justru saya merasa mual jika menggunakan mobil,” ujar ibu dengan usia kandungan 17 minggu ini. Ia dan suaminya hanya lebih berhati-hati dan lebih pelan jika melewati polisi tidur. “Rasanya seperti melewati medan tempur,” candanya.
Namun, ternyata para ahli tidak berpendapat demikian. Dikutip dari Healthtap.com, menurut Dr. Jane Van Dis, janin tidak akan terganggu dengan goncangan selama mengendarai motor. Yang dikhawatirkan adalah risiko jika terjadi kecelakaan, karena tubuh Anda tidak terlindungi layaknya saat ada di dalam mobil. “Walaupun Anda dan janin tetap sehat jika tidak terjadi kecelakaan, sebaiknya tidak mengambil risiko,” ujar Jane.
Apakah Anda menggunakan motor atau mobil saat hamil, Moms? (Nadia/TW/Dok. M&B)
