Memasuki trimester terakhir, ibu hamil rentan mengalami sciatica. Sciatica timbul dari peradangan saraf sciatic yang terdapat pada bagian bawah punggung hingga kaki. Nah, Sciatica ini timbul apabila syaraf yang bertugas memberi rangsang rasa sensasi pergerakan otot itu meradang akibat tertekan.
Tekanan yang menyebabkan peradangan tersebut berasal dari beban yang harus disangga ibu hamil. Ukuran perut yang semakin membesar, otomatis menambah berat badan. Hal itulah yang menjadi awal mula saraf sciatic terjepit dan meradang. Biasanya sciatica pada kehamilan juga terjadi karena beberapa hal:
1. Peningkatan jumlah cairan.
2. Ukuran perut dan payudara yang membesar membuat pusat gravitasi Anda berubah lebih ke depan. Hal ini bisa menyebabkan otot-otot di daerah bokong dan pelvic atau panggul menegang sehingga menjepit saraf sciatic.
3. Ketika janin sudah berada di posisi lahir yang benar di trimester ke-3, kepalanya bisa saja tertopang di atas saraf hingga menyebabkan sakit yang luar biasa di bokong dan kaki.
Berikut hal yang dapat mengurangi risiko sciatica:
1. Gunakan teknik mengangkat beban yang benar. Angkat dengan punggung dalam posisi lurus sehingga tumpuan badan tepat pada panggul dan kaki, tempatkan benda dekat dengan dada Anda. Hindari pula mengangkat beban terlalu berat.
2. Berolahraga secara teratur untuk menguatkan otot punggung dan perut yang dapat mendukung tulang punggung Anda. Anda bisa mencoba melakukan prenatal yoga atau pilates.
3. Ambil posisi tubuh yang baik saat duduk, berdiri, dan tidur. Posisi yang baik mengurangi tekanan pada punggung bawah.
4. Gunakan flat shoes. Sepatu jenis ini mampu membantu menyeimbangkan beban tubuh saat berjalan.
5. Dengarkan sinyal yang diberikan tubuh. Berhenti melakukan sesuatu jika Anda merasa lelah atau kesakitan. (OCH/Seva/TW/Dok. M&B UK)