Seorang balita berusia 5 tahun meninggal karena asma, setelah ditolak berobat oleh dokter, karena datang terlambat dari waktu perjanjian. Anak perempuan bernama Ellie May Clark itu diminta kembali keesokan harinya.
Sayangnya, 5 jam setelah kejadian tersebut, Ellie mengalami kejang. Shanice Clark, 25, ibu Ellie, segera memanggil ambulans dan membawanya ke rumah sakit. Sayangnya para dokter di rumah sakit tersebut tidak bisa menyelamatkan Ellie.
Ellie memang mengidap asma akut dan pernah diobati 5 kali di rumah sakit. Pada Januari 2015, guru memulangkan Ellie karena merasa asma gadis kecil itu makin parah. Shanice pun segera membuat janji darurat untuk bertemu dokter di Grange Clinik di Newport dan diminta datang pada pukul 17.00.
Sebagai single mother dari Ellie dan bayi berusia 2 bulan, Shanice harus mempersiapkan banyak hal sebelum berangkat, termasuk teman untuk menjaga bayinya. Akibatnya Shanice dan Ellie datang terlambat ke klinik. Menurut Shanice, jam di ponselnya menunjukkan jam 17.04 ketika ia datang, sementara pihak rumah sakit mengatakan Shanice terlambat 8 menit.
“Mereka hanya telat beberapa menit. Shanice bahkan sudah mengabari resepsionis bahwa mereka akan datang terlambat,” ujar Brandi Clark, 43, nenek dari Ellie, seperti dikutip dari BBC.
Sejak kejadian itu, dokter yang menolak Ellie, dokter Joanne Row, diberi peringatan oleh General Medical Council (GMC), asosiasi dokter setempat, dan pindah tempat praktik. “Hidup kami hancur, tapi dokter Rowe diizinkan mendapat pekerjaan baru dan pindah ke kota lain untuk melanjutkan hidupnya seakan tak ada yang terjadi,” tutur Brandi.
Dr. Joanne Rowe sudah praktek di Grange Clinic selama 22 tahun dan seorang spesialis pengamanan anak. GMC mengeluarkan peryataan bahwa Joanne “tidak mempertimbangkan catatan medis pasien” dan memberikan peringatan yang berlaku selama 5 tahun.
Sebuah laporan rahasia menyebutkan bahwa staf resepsionis menghubungi dokter segera setelah Ellie dan Shanice tiba di klinik, namun dokter Joanne mengatakan “Saya tidak akan memeriksanya, ia terlambat.” Beberapa laporan lain juga menyebutkan bahwa banyak staf yang takut pada dokter Joanne karena sering marah-marah. (Nadia/TW/Dok. M&B UK)