Dalam rangka merayakan Pekan Sarapan Nasional 2017, Energen bersama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia mengingatkan pentingnya sarapan sehat melalui acara kampanye 'Sarapan Sehat Sebelum Jam 9' di Lapangan Hubdam, Tegalega, Bandung.
Acara ini diselenggarakan berdasarkan fakta bahwa 7 dari 10 anak Indonesia masih kekurangan gizi saat sarapan dan sebagai dukungan atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 41/2014 tentang pedoman gizi seimbang dengan salah satu pesannya yaitu 'Biasakan Sarapan'. Selain edukasi tentang pentingnya sarapan sehat, acara ini juga dimeriahkan dengan prosesi sarapan sehat bersama, jalan sehat, senam sehat, cek status gizi dan konsultasi, kegiatan anak berupa lomba mewarnai, serta hiburan musik.
Bapak Goesnawan, Marketing Director PT Mayora Indah selaku produsen Energen berharap melalui acara ini masyarakat bisa semakin sadar akan pentingnya sarapan sehat terutama bagi anak sebagai penerus bangsa. "Dengan sarapan sehat anak bisa lebih konsentrasi belajar," tambahnya.
Pada kesempatan ini, Dr. Ulul Albab, Sp.OG, Perwakilan IDI mengingatkan bahwa kebutuhan kalori dan nutrisi anak perlu didapatkan sebelum sekolah dan melakukan kegiatan sehari-hari. "Intinya sarapan sehat harus dengan kompisisi yang benar, tidak hanya banyak tetapi juga harus mengandung zat gizi yang tepat dan dapat memberi tenaga," ungkapnya.
Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia menambahkan bahwa sarapan dikatakan sehat jika memenuhi 2 syarat, yaitu waktu yang tepat serta komposisi yang tepat dan aman. Waktu yang tepat adalah pagi hari sebelum jam 9. Sedangkan komposisi tepat adalah yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, mineral dan air yang dapat memenuhi ¼ kebutuhan gizi harian. Dengan sarapan sehat, anak akan memiliki energi untuk konsentrasi belajar sehingga perstasi akan meningkat. Ia juga akan tumbuh sehat, kuat cerdas dan ceria. (Claudia Carla Sonia Septiara/HH/Dok. M&B)
<