Type Keyword(s) to Search
BABY

Bayi ini Memiliki 5 Jempol, Apa Penyebabnya?

Bayi ini Memiliki 5 Jempol, Apa Penyebabnya?

Apa rasanya ya Moms memiliki banyak jempol di tangan? Kondisi ini dialami oleh seorang bayi bernama  Kyrie Carter, 16 bulan dari California, AS. Kyrie memiliki 5 jempol, yakni 2 jempol di tangan kanan dan 3 jempol di tangan kirinya. Untuk menghilangkan jempol tambahan tersebut, Kyrie pun menjalani operasi. Operasi pertama dilakukan pada Agustus 2016 silam untuk mengangkat 1 jempol di tangan sebelah kanan. Kemudian pada Februari 2017 lalu, ia kembali masuk ke kamar operasi demi menghilangkan 2 jempol di tangan kirinya. Syukurnya, proses operasi berlangsung dengan lancar.

 

Menurut dr. Mimi Chao, ahli pediatrik di Valley's Children Hospital, tempat di mana Kyrie dioperasi, 2 jempol di tangan kanan Kyrie adalah 2 bagian terpisah. Ketika masih di dalam rahim, tangan bayi mulai membentuk sesuatu seperti sarung tangan atau menyerupai dayung. Jaringan itu kemudian mati dan berubah menjadi jari ketika kehamilan menginjak usia 6 atau 7 bulan. Jika jaringan tidak mati secara sempurna, maka bayi akan lahir dengan jari-jari berselaput. Namun jika jaringan itu mati di dengan kondisi yang tidak seharusnya, maka akan membentuk 2 atau lebih jari seperti yang dialami Kyrie.

 

Pertanyaannya, apakah jari tambahan itu harus dihilangkan atau dibiarkan saja? Menurut dr. Mimi, 2 jari yang sama tentu akan mengganggu fungsi salah satu jari.

 

Apa penyebabnya?

Kondisi yang dialami Kyrie disebut polidaktili. Polidaktili adalah kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah jari pada tangan lebih dari 5. Biasanya tambahan jari terjadi di sisi jari kelingking, di sisi jempol dan di  bagian tengah tangan. Jari tambahan itu biasanya berukuran lebih kecil dan abnormal.


Polidaktili merupakan cacat tangan bawaan yang paling umum, yaitu terjadi pada 1 dari 1.000 bayi setiap tahun. Cacat ini disebabkan terjadinya penyimpangan pada saat proses perkembangan tangan di dalam lahir.  Menurut para ahli, sebagian besar kasus-kasus polidaktili terjadi secara sporadis sehingga belum diketahui penyebabnya secara jelas. Ada yang berpendapat karena faktor genetik dan kelainan herediter yaitu sebuah penyakit keturunan yang diturunkan melalui generasi keluarga.

 

Kelainan ini dapat dideteksi dengan USG ketika bayi masih di dalam rahim dan bisa dilihat dengan mata telanjang saat bayi lahir ke dunia. Dokter akan menggunakan sinar X untuk melihat struktur polidaktili untuk menentukan pengobatan. (Meiskhe/HH/dok.DailyMail)