Moms, mungkin Anda kesulitan untuk mengetahui perilaku Si Kecil, yang mana termasuk aktif dan perilaku yang hiperaktif. Sebenarnya, ada perbedaan yang sangat mencolok antara aktif dan hiperaktif lho, Moms. Anak hiperaktif, pada masa bayinya kemungkinan mengalami gejala-gejala seperti menangis terus-menerus, berteriak, pola tidur tidak teratur,
sulit tidur dan terbangun terus-menerus, sakit perut, mudah marah, tidak suka dipeluk, terbangun ketika mendengar suara, terus-menerus menggoyangkan ayunan dan sebagainya.
Kemudian, apabila anak sudah beranjak besar, tanda-tanda hiperaktif akan lebih mudah dikenali, di antaranya adalah:
- Ceroboh atau mudah mengalami kecelakaan
Terus-menerus gelisah, tidak betah berdiam diri atau duduk dalam waktu singkat
Sering bersikap agresif
Sering berganti dari satu hal ke hal lain, kurang dapat berkonsentrasi dan tidak dapat menyelesaikan apa yang dikerjakan
Bereaksi berlebihan terhadap hal-hal sepele dan sulit tenang
Anak mengalami masalah tidur
Sulit belajar memakai pakaian sendiri
Rendah diri
Sulit berbagi
Menyentuh dan mencampuri segala hal
Terlambat bicara atau berbicara terus-menerus
Nafsu makan yang tidak bagus dan selalu kehausan
Melakukan sesuatu yang berbahaya tanpa merasakan adanya bahaya dan tidak memperlihatkan tanda-tanda ketakutan
Tidak menyukai perubahan
Memiliki masalah kesehatan seperti infeksi telinga, paru-paru, asma, eksema, sakit perut
Nah, jika Anda melihat tanda-tanda seperti di atas dalam diri Si Kecil, segera atasi dengan berkonsultasi dengan ahli ya, Moms. Jika Si Kecil didiagnosis sebagai anak hiperaktif maka akan diberikan terapi. Selain itu, Anda harus membuat anak merasa aman dan nyaman saat berada di rumah. Perlakukan anak hiperaktif dengan tegas, tapi tidak kasar. Hukuman hanya akan membuat perilaku anak jadi tambah parah. Si Kecil juga memerlukan rutinitas yang bisa dilakukannya sehari-hari. Tentunya, ia membutuhkan kasih sayang Anda sebanyak mungkin. (Meiskhe/HH/dok.Pexels)
BACA JUGA:
Otak Kiri Bayi Laki-laki Lebih Aktif