Type Keyword(s) to Search
BABY

6 Tips Merawat Bayi Prematur di Rumah

6 Tips Merawat Bayi Prematur di Rumah

Penting kita tahu Moms, bayi yang lahir prematur harus selalu dalam pengawasan tenaga kesehatan. Setelah lahir biasanya, ia akan menginap di dalam NICU untuk memulihkan kondisinya. Lalu setelah dinyatakan sehat, dokter akan mengizinkan Mom membawa Si Kecil pulang ke rumah. Namun, mungkin Anda merasa sedikit khawatir karena harus merawatnya sendiri tanpa bantuan langsung dari tenaga kesehatan. Singkirkan perasaan Anda itu ya, Moms dan percaya dirilah jika Anda bisa mengurus Si Kecil. Selain itu, lakukan 6 tips berikut saat merawat bayi di rumah.


1. Pastikan kondisi bayi sudah aman
Menurut dr. Johnny Nurman, Sp.A., dari Brawijaya Women & Children Hospital, bayi prematur diizinkan pulang ketika beratnya mencapai 1,8 kg. Tapi, berat badan ini juga harus diiringi dengan kondisi kesehatan yang baik, dalam arti tidak ada kondisi penyulit, seperti kelainan atau infeksi.


2. Saat membawanya pulang
Tenang, Moms tidak perlu memikirkan car seat saat membawanya pulang, sebab lebih baik membawanya dengan cara digendong. Pastikan saja, Moms tidak menggunakan kendaraan terbuka agar ia tidak terpapar oleh debu. Jangan lupa juga untuk memerhatikan suhu di dalam mobil ya!


3. Menjaga suhu ruangan
Bayi prematur belum mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri sehingga Moms perlu menjaga suhu ruangan agar tetap hangat. DR. Dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), Ketua IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Cabang Jakarta, menekankan pentingnya menjaga suhu penyejuk ruangan (AC) agar tidak kurang dari 26 derajat Celcius. Sedangkan, suhu tubuh Si Kecil perlu mencapai suhu 37 derajat Celcius.


4. Terapkan Kangaroo Care
Metode yang biasa disebut kangaroo care ini dilakukan dengan cara skin to skin antara ibu dan anak. Posisikan bayi di atas dada dengan hanya menggunakan popok dan penutup kepala. Kemudian, 'bungkus' Si Kecil dengan pakaian yang Moms kenakan. Jika menggunakan kain model kangguru, dr. Johnny mengingatkan agar posisi kain telah menutupi telinga bayi.


5. Rajin memeriksa napas
Sistem pernapasan yang belum matang membuat bayi prematur memiliki kecenderungan untuk berhenti bernapas. Kondisi ini disebut dengan apneu periodik yang berlangsung sekitar 15-20 detik. Apneu akan lebih jarang terjadi seiring bertumbuhnya Si Kecil.


6. Perhatikan asupan ASI
Dr. Johnny mengungkapkan, banyak ibu yang mengeluh karena bayinya tidak kunjung bertumbuh. Untuk itu, asupan ASI perlu diperhatikan. Pastikan ia meminum 30-45 cc setiap menyusu dengan frekuensi 8 kali dalam sehari. Pada kasus tertentu, bayi prematur membutuhkan kalori tambahan yang bisa diperoleh dengan memberikan HMF (Human Milk Fortifier) pada ASI. (ClaudiaCarla/Meiskhe/HH/dok.Freepik)