Moms, rasanya tak nyaman ya ketika kita mengalami sakit gigi. Selain terasa nyeri, mungkin juga Anda mengalami demam, pusing, gusi bengkak, hingga Anda pun tak berselera makan.
Nah, begitupun dengan Si Kecil. Anak batita umumnya belum mampu mengutarakan dengan jelas apa yang dirasakannya sehingga ia hanya menangis dan rewel seharian. Gejala lain yang biasanya muncul ketika Si Batita sakit gigi adalah sulit makan. Memang saat nyeri gigi, untuk mengunyah makanan rasanya tak nyaman.
Moms, bila kita menduga Si Kecil mengalami sakit, cobalah dekati dan bujuk ia untuk membuka mulutnya. Pada awalnya mungkin ia akan menolak membuka mulut. Soalnya, begitu ia mencoba membuka mulut sedikit saja, muncul rasa sakit yang bersumber dari gigi atau gusinya.
Karena itu, cobalah bujuk ia dengan perlahan dan ciptakan suasana nyaman. Lalu, minta ia untuk membuka mulutnya pelan-pelan. Coba Anda periksa, mungkin nyeri yang dirasakannya itu adalah karena gigi berlubang. Ya, bisa saja anak usia batita mengalami masalah gigi berlubang, lho Moms.
Perlu kita tahu Moms, gigi berlubang atau karies merupakan salah satu penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada anak yang sudah tumbuh gigi. Si Kecil yang sering mengonsumsi permen atau makanan dan minuman manis, tentunya akan lebih berisiko mengalami masalah lubang gigi dibandingkan anak lainnya.
Seperti dikutip dari "Anak Sehat: 100 Solusi dr. Tiwi" karya dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A MARS, untuk menangani masalah lubang gigi yang dialami Si Kecil, Moms perlu membawanya ke dokter gigi untuk diperiksa. Dokter akan mempertimbangkan perawatan apa yang terbaik untuk Si Kecil.
Kalaupun masalah lubang gigi yang dialami Si Batita terlalu parah, misalnya sudah sampai menginfeksi akar gigi, mungkin diperlukan perawatan akar gigi. Nah, Moms harus memerhatikan jadwal perawatan gigi berlubang yang ditentukan oleh dokter gigi. Kenapa? Karena perawatan akar gigi perlu dilakukan secara bertahap.
Mungkin banyak Moms yang bertanya, apakah gigi berlubang perlu dicabut? Pada umumnya, dokter tidak melakukan pencabutan gigi, tapi cukup dilakukan perawatan saluran akar bila kondisi lubang gigi sangat parah, atau dilakukan penambalan gigi.
Selanjutnya, Moms perlu memerhatikan perawatan gigi Si Kecil sehingga masalah gigi berlubang tidak terulang kembali. Caranya, ajak anak untuk secara teratur menggosok gigi setiap hari dengan cara yang benar. Lalu, jangan lupa untuk mengajak Si Batita ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali untuk dilakukan pemeriksaan rutin. (Seva/HH/Dok. freepik.com)
BACA JUGA:
Kiat Mengatasi Anak Tak Mau Sikat Gigi
Kenapa Bayi Terlambat Tumbuh Gigi?