Ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu “menghantui” masyarakat kita. Tak sedikit pasien, baik dari kalangan dewasa maupun anak-anak, yang harus dirawat di rumah sakit hingga berhari-hari. Bahkan, tak sedikit pasien yang akhirnya meninggal gara-gara mengalami DBD yang tak cepat ditangani. Ya, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk jenis Aedes aegypti ini menjadi salah satu problem kesehatan yang masih sering dialami di Indonesia yang beriklim tropis ini.
Tentunya, kita harus selalu waspada ya Moms, agar Si Buah Hati tak mengalami DBD. Untuk itu, kita perlu tahu apa saja tanda-tanda bila seseorang mengalami demam berdarah dan bagaimana upaya pencegahannya. Sehingga, bila penyakit ini menyerang Si Kecil, kita bisa segera mengantisipasinya sejak dini dan tidak sampai berakibat fatal.
Nah, apa saja gejala bila Si Kecil mengalami demam berdarah? dr. Amy Diana Ruth, Sp.A, dokter spesialis anak dari RS Pertamedika Sentul City menjelaskan, demam karena demam berdarah umumnya ditandai dengan suhu tubuh yang mendadak tinggi terus-menerus selama 3 hari. Selain itu, disertai pula gejala sakit kepala, nyeri berbagai organ tubuh, tidak nafsu makan dan menggigil.
Selain gejala yang sudah disebutkan tadi, ada pula gejala lainnyaberupa ruam di tubuh, perdarahan ringan dari hidung (mimisan) atau gusi. Terkadang, disertai gejala batuk-pilek, dan mual-muntah.Gejala demam berdarah lazimnya berlangsung selama 2 - 7 hari. Perlu Moms tahu, gejala demam berdarah pada anak-anak umumnya ringan, terutama bagi mereka yang baru pertama terinfeksi virus ini. Meski begitu, kita tetap harus waspada ya Moms!
Penting juga kita perhatikan, gejala demam berdarah pada anak tidak selalu muncul. Tak sedikit anak dengan demam berdarah tak menampakkan gejala. Bahkan, beberapa anak menunjukkan gejala ringan yang muncul kapan saja dari 4 hari sampai 2 minggu setelah digigit nyamuk aedes yang terinfeksi. Memang mayoritas kasus demam berdarah yang ringan biasanya sembuh dengan sendirinya setelah sekitar satu minggu. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, demam berdarah dapat menyebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS), yang dapat menyebabkan shock dan berdampak fatal yaitu kematian.
APA OBATNYA?
Yang jelas, tak ada obat khusus untuk mengalami demam berdarah. Untuk kasus demam berdarah ringan, pasien bisa diobati dengan memberi banyak cairan (minum) untuk mencegah dehidrasi dan disarankan banyak istirahat. Kemudian, bisa juga diberikan penghilang rasa sakit dan penurun panas pada demam berdarah. Obat penurun demam yang terbaik adalah parasetamol. Sedangkan, obat yang mengandung aspirin atau ibuprofen harus dihindari karena berisiko membuat pendarahan.
Sekali lagi, mayoritas kasus demam berdarah pada anak sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Namun, jika Moms melihat ada gejala demam berdarah yang berat atau jika gejala menjadi lebih buruk pada hari pertama atau kedua setelah demam hilang, harus segera dicarikan perawatan medis. Ini bisa menjadi indikasi dengue shock syndrome, yang butuh perhatian medis.Di rumah sakit, tenaga medis akan memberikan cairan elektrolit melalui infus untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah atau diare.
LAKUKAN PENCEGAHAN
Adakah upaya pencegahan yang bisa kita lakukan? Untuk mencegah demam berdarah tidak ada vaksinnya. Yang jelas, minimalkan kemungkinan anak digigit nyamuk Aedes.Dalam hal ini, pemerintah menggalakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus,yaitu:
1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.
3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti:
1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
2) Menggunakan obat nyamuk atau antinyamuk.
3) Menggunakan kelambu saat tidur.
4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
5) Menanam tanaman pengusir nyamuk
6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
Nah, upaya lain yang bisa kita lakukan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit demam berdarah adalah menggunakan cat tembok interior antinyamuk. Perusahaan manufaktur cat asal Jepang, PT Kansai Prakarsa Coatings (Kansai Paint) memproduksi Kansai Anti-Mosquito, yaitu cat tembok interior yang mampu menghalau nyamuk. Kansai Paint ini merupakan pelopor cat tembok antinyamuk di Indonesia.
Pada suatu kesempatan, Presiden Direktur Kansai Paint Co.Ltd, Hiroshi Ishino menjelaskan, produk ini telah melewati serangkaian riset dan pengujian yang dilakukan para peneliti di Jepang, Malaysia, Afrika Selatan, dan Indonesia. Hasilnya, Kansai Anti-Mo squito mampu menghalau nyamuk hingga 90% dan dapat memberikan perlindungan hingga 2 tahun.
Kenapa bisa sangat efektif menghalau nyamuk? Ternyata, Kansai Anti-Mosquito ini berbahan resin modified acrylic bermutu tinggi dengan teknologi mosqick dan mengandung bahan pyrethroids yang bekerja secara efektif mengusir nyamuk dari rumah sehingga mengurangi gigitan atau daya isap nyamuk. Saat nyamuk menempel pada dinding yang sudah dicat anti nyamuk, zat pyrethroids bisa merusak sistem syarafnya. Alhasil, nyamuk kehilangan kemampuan mendeteksi sumber makanannya yaitu darah manusia.
Keunggulan lainnya, meski sebagai cat antinyamuk, produk cat ini aman digunakan dan tidak berbahaya bagi Anda dan keluarga bahkan hewan peliharaan. Maka produk ini dapat menjadi pilihan Anda untuk melindungi keluarga dari ancaman nyamuk demam berdarah. Kansai Paint selalu mengutamakan teknologi terbaik, sehingga terdapat kualitas yang baik pada setiap produk Kansai Paint. (Hilman/dok.freepik.com)