Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Pica Craving (1): Wanita Inggris Ngidam Makan Pasir

Pica Craving (1): Wanita Inggris Ngidam Makan Pasir

Ngidam merupakan hal yang kerap dialami ibu hamil. Uniknya, bumil mungkin mengidam hal-hal yang aneh dan luar biasa. Seperti halnya Kelly Marie Pearce, wanita berusia 28 tahun asal Wolverhampton, Inggris, yang ngidam makan spons cuci piring yang ditaburi pasir. Selama 20 hari Kelly memakan menu itu seperti makan roti bertabur biji cokelat. Mengidam hal aneh adalah kondisi yang tidak normal. Dalam dunia medis, kondisi itu disebut pica craving.

 

Seperti dilansir Daily Mail, ibu dari Lola dan Lucian ini mengonsumsi 20 spons dan lebih dari 2 mangkuk pasir sehari saat hamil kedua anaknya tersebut. Kenyataannya, ngidam aneh itu tidak memengaruhi kesehatan kedua anaknya.

 

Ngidam aneh itu dimulai saat usia kehamilan Kelly menginjak 5 bulan ketika mengandung Lucian yang kini berusia 4 tahun. Ia mengaku ngidam pasir saat melihat ibu mertuanya mengganti pasir kandang burung beo. Sang Ibu Mertua sempat berpikir bahwa hal tersebut bukan tindakan yang baik namun kemudian ia membiarkan Kelly memakannya.

 

Sedangkan Kelly menginginkan makan spons saat ia sedang berada di kamar mandi, dan merasakan dorongan kuat untuk mengunyah spons. Lama kelamaan Kelly memadukan spons dan pasir untuk memuaskan rasa ngidamnya. Ia pun selalu membawa pasir dan spons untuk dikonsumsi di setiap kesempatan. Dan, saat Kelly kembali mengandung Lola yang kini berusia 7 bulan, ngidam yang aneh itu kembali muncul. "Pada saat itu rasanya sangat enak. Rasanya sangat membuat saya puas. Itu persis apa yang saya butuhkan. Setiap hari saya makan bermangkuk-mangkuk pasir. Saya tidak makan makanan lainnya kecuali pasir dan spons,"ungkap Kelly.

 

Para ahli mengatakan, Kelly terkena gangguan pica sepanjang masa kehamilannya, yang membuatnya sangat menginginkan objek yang bukan makanan. Pica merupakan salah satu gangguan yang berhubungan dengan kondisi psikis seseorang, dan kemungkinan besar berhubungan dengan obsesif-kompulsif. Untuk mengobatinya diperlukan terapi perilaku kognitif dari seorang psikiater maupun psikolog. (Gita/SR/Courtesy:Daily Mail)

Baca: Pica Craving (2): mengapa Ngidam Makanan Aneh?