Baby-led weaning (BLW) adalah metode yang dipopulerkan Gill Rapley, bidan asal Inggris, pada tahun 2008. Caranya sederhana saja, cukup meletakkan makanan yang sesuai dan aman bagi bayi di baki makannnya, lalu biarkan ia menyantap sendiri. Cara ini, menurut Rapley, bisa melatih Si Kecil bereksplorasi dengan makanannya, memungkinkan bayi untuk memutuskan berapa banyak dan seberapa cepat ia makan. Namun, untuk sejumlah bayi, terutama dengan kebutuhan khusus dan belum bisa mengunyah makanan dengan baik, sebaiknya tidak mencoba BLW.
Satu hal yang dikhawatirkan orang tua dengan metode BLW ini adalah bayinya tidak cukup makan bila dibiarkan makan sendiri. Tetapi, selama ia tetap mendapatkan ASI, Moms tidak perlu khawatir. Berikut hal-hal yang harus diketahui oleh Moms:
1. Rileks
Jika pengalaman makan pertama Si Kecil menyenangkan, ia akan menikmati kegiatan makan tersebut serta mulai membentuk hubungan positif dan sehat dengan makanan yang bisa berlangsung seumur hidupnya. Untuk bisa rileks, Moms harus percaya diri bahwa bayi sudah siap menyantap makanan padat.
2. Makan Bersama
Selalu awasi si kecil secara langsung saat ia makan. Moms atau anggota keluarga lain juga disarankan terlibat dengannya, salah satunya melalui makan bersama. “Makan bersama adalah pengalaman sosial,” ujar Nancy Ripton, penulis buku Baby Self-feeding: Solid Food Solutions to Create Lifelong, Healthy Eating Habits.
3. Keingintahuan
Bayi akan tertarik makan jika ia bisa belajar cara memegang, mencium, dan mencicipi makanannya. “Jadi, jangan fokus atas seberapa banyak bayi makan,” tegas Nancy. Di bulan-bulan pertama saat Si Kecil transisi ke makanan padat, ia tetap mendapatkan nutrisi dari ASI maupun susu formula. Biarkan ia menentukan kecepatannya sendiri dan jangan khawatir tentang seberapa banyak yang masuk ke perutnya.
4. Makanan Lumat
Sebagai aturan dasar, makanan awal yang diberikan kepada bayi sebaiknya cukup lunak untuk diremas oleh jarinya. Makanan bisa dipanggang atau dikukus. Pastikan memotong makanan dalam bentuk memanjang, agar bisa dipegang dan dikulum.
5. Refleks Muntah
Sepanjang makanan yang disediakan aman, gusi Si Kecil mampu mengunyah makanan yang lunak. Namun, ia bisa tersedak atau muntah beberapa kali pada percobaan pertama, karena memasukkan terlalu banyak atau karena mendorongnya terlalu jauh di dalam mulut. Jangan khawatir, refleks muntah ada;aj mekanisme mencegah tersedak.
6. Sajikan Bubur
Di minggu awal, bubur adalah makanan yang mudah dikonsumsi bayi. Tidak ada risiko tersedak. Bubur juga membantu melatih kemampuan menelan.
7. Variasi Makanan
Studi dari Selandia Baru menunjukkan bahwa bayi akan mengasup jumlah kalori yang sama, baik ia makan disuapi ataupun melakukan BLW. Meski demikian, para periset menjumpai makan sendiri mengonsumsi lebih banyak lemak dan lebih sedikit zat besi, zink, dan vitamin daripada makan menggunakan sendok. Maka dari itu, pentingnya menyajikan buah dan sayur dengan beragam warna.
8. Hindari Gula dan Garam
Kebutuhan garam pada bayi kurang dari satu gram per hari yang sudah diperoleh dari ASI dan susu formula. Selain garam, hindari gula, madu, lemak jenuh, dan telur yang tidak matang.
(Diana Y. Sari/SR/Dok.Freepik)