Jerawat ternyata tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, bayi pun berpotensi terkena jerawat. Jerawat pada Si Kecil bisa muncul ketika ia baru lahir, atau pada minggu-minggu pertama, dan bisa bertahan hingga 3 sampai 4 bulan.
Biasanya, penyebab acne neonatorum atau jerawat bayi ini adalah hormon yang membuat jerawat muncul pada pipi, dahi, dan hidung. Namun berdasarkan penelitian, faktor lain penyebab timbulnya jerawat pada bayi adalah saat ibu dan bayi mengonsumsi obat tertentu saat menyusui.
Jenis Jerawat pada Bayi
Sebelumnya, Moms perlu tahu bahwa jerawat yang tumbuh pada kulit Si Kecil ada dua jenis, yaitu:
Jerawat Neonatal
Umumnya muncul dalam tiga bulan pertama setelah kelahiran dan berlangsung tidak lebih dari beberapa bulan. Jerawat neonatal biasanya akan menghilang dengan sendirinya.
Jerawat Infantil
Jerawat ini muncul antara usia 3-6 bulan dan akan hilang dalam waktu satu atau dua tahun. Jerawat infantil biasanya dihilangkan dengan obat tertentu dari rekomendasi dokter.
Cara Mengatasi Jerawat pada Bayi
Untuk mengatasi jerawat pada bayi, Moms bisa melakukan 5 cara berikut:
1. Cuci wajah Si Kecil dengan air bersih dan sabun khusus bayi yang aman dan lembut.
2. Terlalu sering membersihkan wajah Si Kecil dapat mengakibatkan iritasi. Sekali sehari saja sudah cukup, Moms.
3. Jangan menggunakan sembarang obat jerawat. Konsultasikan dulu segala bentuk pemberian obat untuk bayi dengan dokter.
4. Jangan berikan losion yang terlalu berminyak karena akan memperparah kondisi jerawat Si Kecil.
5. Jangan menggosok jerawat Si Kecil. Saat membersihkan wajahnya, sebaiknya dilap dan ditepuk lembut saja.
6. Gunakan deterjen dan pelembut pakaian yang khusus untuk bayi, sehingga mencegah terjadinya textile rash atau ruam kain yang memperburuk kondisi jerawat bayi.
7. Hindari sinar matahari langsung, dan gunakan pakaian berbahan lembut untuk Si Kecil. (Vonda Nabilla/TW/Dok. Freepik)
BACA JUGA:
7 Penyakit Kulit yang Sering Menyerang Bayi dan Balita