Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun

Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun

Membiasakan anak untuk mencuci tangan memang tidak mudah ya, Moms. Padahal kebiasaan baik yang satu ini dapat mencegah anak terkena berbagai penyakit, lho! Salah satunya diare. Seperti yang dikatakan Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI, Eni Gustina, setiap tahun sebanyak 1,7 juta anak meninggal karena diare.

 

Wah, angka yang sangat besar ya. Padahal angka tersebut tentu dapat berkurang jika setiap individu meningkatkan kesadarannya untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS). Kenapa harus pakai sabun ya? Menurut Eni, cuci tangan pakai air hanya dapat membunuh kuman sebanyak 10 persen saja. Sedangkan kalau pakai sabun, 80 persen kuman bisa mati. Selain itu, menurut Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K), dari RSAB Harapan Kita, mencuci tangan dengan sabun efektif membersihkan tangan dari kuman dan bakteri.

 

Hal ini juga didukung dengan data WHO yang menyatakan bahwa pola hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas bisa mengurangi kematian pada balita hingga 50 persen, akibat penyakit seperti diare, kecacingan, serta pneumonia.

 

Mencuci tangan pakai sabun baiknya dilakukan setelah melakukan kegiatan di luar ruangan, sebelum makan, dan sebelum tidur. Hal ini dapat mencegah berkembangnya dan menempelnya bakteri di tubuh.

 

Perhatikan hal ini saat mencuci tangan:

1. Pastikan seluruh bagian tangan terkena sabun, termasuk sela-sela jari dan kuku.

2. Cuci tangan jangan terburu-buru, lakukan setidaknya 20 detik.

3. Bilas tangan hingga bersih, dan keringkan menggunakan tisu atau lap bersih.

4. Tutup keran menggunakan tisu, agar kuman dan bakteri yang menempel di keran tidak menempel lagi di tangan Anda.

5. Hindari mengeringkan tangan menggunakan hand dryer atau mesin pengering tangan, karena berpotensi dapat meningkatkan kuman dan bakteri.

 

Nah, sudah terbukti kan pentingnya cuci tangan pakai sabun? Jangan sampai keluarga sakit hanya karena lupa mencuci tangan pakai sabun, ya. (Gabriela A. Pramesvari/TW/Dok. Freepik)