Di zaman yang sudah serba modern ini, hampir semua aktivitas kita telah dibantu oleh mesin, bahkan sampai urusan toilet pun sudah serba canggih! Salah satu teknologi di toilet yang sering kita gunakan adalah hand dryer atau pengering tangan otomatis.
Namun beberapa tahun terakhir terdapat beberapa penelitian yang menyatakan bahwa metode pengeringan tangan menggunakan hand dryer ternyata menyebarkan kuman lebih banyak dibandingkan tisu biasa. Waduh, kok bisa ya?
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Hospital Infection menyatakan bahwa kuman 27 kali lebih banyak di udara sekitar hand dryer, dibandingkan di udara sekitar wadah tisu. Selain itu, ternyata bakteri juga akan menetap di udara 15 detik setelah pengeringan tangan, bahkan tetap berada di udara selama 15 menit setelahnya.
“Ketika anda mengeringkan tangan anda di toilet umum menggunakan mesin pengering tangan elektrik, anda mungkin akan menyebarkan bakteri tanpa menyadarinya,” ujar Mark Wilcox, profesor dari University of Leeds School of Medicine, yang memimpin penelitian itu. “Selain itu, anda mungkin juga terpercik bakteri dari tangan orang lain pula,” timpalnya.
Sejauh ini ada dua jenis mesin pengering tangan. Warm dryer atau mesin pengering yang mengerluarkan angin dan hawa hangat, serta jet dryer yaitu mesin pengering tangan paling modern yang mampu menghasilkan angin lebih banyak dan kencang dari mesin warm dryer. Secara garis besar penggunaan hand dryer tidak lebih higienis dibanding pemakaian tisu.
Walaupun begitu, jet dryer ternyata lebih berbahaya dalam penyebaran bakteri dibandingkan mesin pengering tangan biasa. Penelitian Journal of Applied Microbiology menjelaskan bahwa jet dryer mampu menyebarkan kuman serta virus hingga 3 meter. Paling jauh dibandingkan dengan warm dryer biasa yang mampu menyebar hingga 75 cm dan tisu biasa sejauh 25 cm.
Wah, ternyata hand dryer berpotensi meningkatkan penyebaran kuman! Untuk itu, sebaiknya kurangi pemakaian hand dryer ya, Moms. (Gabriela A. Pramesvari/TW/Dok. Freedigitalphotos.net)