Banyak hal yang mungkin sulit dilalui Moms di masa kehamilan. Salah satunya adalah tidak bisa menikmati makanan dan minuman yang Anda sukai. Namun, setelah melahirkan, sebaiknya Moms tetap menjaga makanan dan minuman yang berpotensi memengaruhi rasa dan kualitas ASI Anda.
Terlebih bagi Moms yang memiliki riwayat alergi makanan, seperti alergi kacang-kacangan, seafood, dan produk susu. Besar kemungkinan bayi Anda juga mengalami alergi yang sama jika Moms mengonsumsi makanan pencetus alergi tersebut.
Oleh karena itu, 14 makanan berikut ini sebaiknya dihindari ibu menyusui yang punya riwayat alergi, agar Si Kecil terhindar dari alergi yang sama. Atau jika Anda tetap ingin mengonsumsinya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ya, Moms.
1. Kafein
Menurut penelitian, konsumsi kafein dalam jumlah rendah sebenarnya diperbolehkan. Namun, perlu dipahami bahwa mengonsumsi kafein terlalu banyak bisa menyebabkan rasa cemas berlebihan. Selain itu, Si Kecil juga akan mengalami gangguan tidur hingga perubahan mood menjadi tidak stabil atau cranky. Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi juga bisa menurunkan kadar zat besi dalam ASI dan hemoglobin pada bayi. Jadi, cobalah hindari minuman mengandung kafein seperti teh, soda, dan kopi.
Walaupun begitu, bukan berarti ibu menyusui tidak boleh minum kopi sama sekali. Moms tetap boleh minum kopi atau minuman mengandung kafein lainnya asalkan tidak terlalu banyak, maksimal 2 gelas per hari.
2. Cokelat
Jika Moms salah satu penggemar cokelat, Anda perlu berhati-hati dalam memakannya sebagai camilan saat sedang menyusui. Cokelat memiliki kandungan theobromine yang sifatnya hampir sama dengan kafein. Mengonsumsi cokelat bisa menyebabkan Si Kecil jadi cranky juga, Moms. Jika Anda tetap ingin menikmati cokelat, pastikan mengonsumsinya tidak lebih dari 750 mg per hari agar Si Kecil tidak gampang rewel atau susah tidur, ya.
3. Buah asam
Buah yang mengandung asam seperti jeruk memang punya vitamin C cukup tinggi. Namun, kandungan zat asam di dalamnya bisa membuat perut anak jadi tidak nyaman. Sistem pencernaan atau gastrointestinal bayi belum matang sempurna dan tidak mampu menahan zat asam tersebut. Jika dipaksakan akan mengakibatkan ruam popok, rewel, meludah, dan hal lainnya. Namun, Moms tetap bisa mengonsumsi buah dengan vitamin C seperti pepaya, strawberry, dan sayuran hijau.
4. Minuman beralkohol
Saat baru punya anak, cobalah untuk tidak meminum wine terutama saat sedang menyusui. Mengonsumsi alkohol lebih dari dua gelas dalam satu minggu bisa memperlambat perkembangan otak anak. Hal ini karena kandungan alkohol akan diterima Si Kecil melalui ASI yang menjadi asupan utamanya.
5. Brokoli
Sayuran memang baik untuk tubuh, khususnya Moms yang sedang dalam fase menyusui. Banyaknya vitamin dan zat besi yang terkandung di dalamnya membuat tubuh sehat. Namun, ternyata beberapa sayuran bisa membuat anak jadi sering buang angin. Brokoli, bawang bombay, bunga kol, kubis, dan timun menjadi deretan sayuran yang menyebabkan hal tersebut. Memang belum ada penelitian terkait sayuran yang membuat anak sering buang angin ini, tetapi tidak ada salahnya untuk mencari alternatif lainnya ya, Moms.
6. Ikan merkuri tinggi
Salah satu sajian sushi adalah dengan ikan mentah seperti tuna. Ikannya juga biasanya bersifat segar atau langsung dari laut. Namun, ikan tuna biasanya mengandung merkuri dan polusi industri cukup tinggi di dalamnya. Hal ini bisa memengaruhi kesehatan anak, baik saat masih di dalam kandungan hingga fase menyusu. Usahakan untuk mengolah ikan terlebih dahulu seperti dikukus saat ingin menikmati sushi dengan tuna. Hindari juga beberapa ikan seperti sarden, hiu, atau todak yang juga punya kadar merkuri tinggi.
7. Kacang-kacangan
Jika keluarga Anda punya riwayat alergi kacang-kacangan, maka menghindari atau mengurangi konsumsi kacang-kacangan bisa mengurangi risiko Si Kecil terkena alergi yang sama. Penyebabnya adalah karena nutrisi atau kandungan dalam kacang bisa masuk ke tubuh bayi melalui ASI. Jika ini terjadi, maka efeknya akan menimbulkan ruam, gatal-gatal, hingga minge atau suara desis yang keluar saat bernapas. Meski belum ada bukti terkait hal ini, tidak ada salahnya untuk meminimalisir kemungkinan anak jadi sakit dan tidak nyaman.
8. Daun peterseli dan daun mint
Konsumsi daun peterseli dan daun mint ternyata bisa mengurangi kadar ASI lho, Moms. Jadi, saat menyusui, usahakan untuk tidak mengonsumsinya terlalu banyak. Perhatikan dan jaga jumlah ASI yang dihasilkan, terutama saat fase bayi mulai tumbuh dengan cepat. Beda cerita jika Moms ingin menghentikan produksi ASI, Anda bisa mengonsumsi teh daun mint atau mengolah daun sage.
9. Susu
Salah satu dilema seorang ibu adalah konsumsi susu saat menyusui. Hal ini terkait alergi Si Kecil terhadap laktosa dalam susu sapi atau bisa juga susu kedelai. Untuk mengatasinya, coba lihat berbagai gejala yang terjadi saat Moms mengonsumsi produk susu. Jika bayi mulai sakit perut dan muntah-muntah, hentikan asupan susu tersebut. Gejala lain seperti dermatitis, penyakit kulit, dan gangguan tidur lainnya juga perlu menjadi perhatian.
Sebagai antisipasi, Moms bisa mengganti asupan dengan susu tinggi lemak, daging, atau unggas. Berbagai bahan makanan tersebut tidak mengandung antibiotik, hormon pertumbuhan, bahan kimia, atau pestisida yang digunakan dalam produksinya.
10. Bawang putih
Aroma bawang putih yang kuat bisa membuat ASI punya aroma kuat. Beberapa bayi ada yang menyukainya, tapi ada yang tidak. Ketidaksukaan Si Kecil bisa terlihat dari wajahnya yang merengut atau rewel dan tidak mau minum susu. Jadi, cobalah untuk tidak makan makanan mengandung bawang putih demi Si Kecil ya, Moms.
11. Makanan pedas
Makanan pedas juga bisa muncul dalam kandungan ASI. Hal ini pun bisa membuat bayi rewel atau terganggu, meski ada juga yang baik-baik saja dengan rasa pedas ini. Jika Si Kecil menunjukkan rasa tidak sukanya, Moms harus mengurangi konsumsi makanan pedas, ya.
12. Gandum
Gandum memiliki kandungan gluten dan bisa menjadi salah satu kandungan dalam ASI. Jika bayi punya intoleransi pada gluten, maka konsumsi gandum saat menyusui bisa meningkatkan risiko Si Kecil mengalami perut sensitif dan jadi rewel.
13. Jagung
Alergi terhadap jagung sebenarnya wajar dialami bayi dan balita. Si Kecil akan merasa tidak nyaman hingga muncul ruam di tubuhnya. Jika timbul gejala-gejala tersebut, hindari mengonsumsi jagung ya, Moms.
14. Telur atau kerang
Alergi telur dan kerang bisa diderita bayi karena faktor keturunan. Lihat lagi riwayat alergi keluarga agar anak tidak perlu mengalami rasa tidak nyaman karena hal tersebut. Alergi telur sendiri sebenarnya cukup umum dialami bayi dan balita, jadi Moms tidak perlu terlalu khawatir dengan hal tersebut.
Related video: Aturan Konsumsi Makanan Mentah saat Hamil
(M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Freepik)
- Tag:
- ibu menyusui
- ASI
- alergi