Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Kisah Hages Budiman, Hamil dengan HIV

Kisah Hages Budiman, Hamil dengan HIV

Moms, pernahkah Anda mendengar tentang HIV atau AIDS? Penyakit yang satu ini tentu sangat menakutkan bagi kebanyakan orang, termasuk Hages Budiman. Wanita cantik ini baru saja melahirkan 40 hari, ketika tahu bahwa ia tertular virus HIV dari suaminya, di tahun 2006 silam.

 

Seperti kebanyakan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) lainnya, Hages mengaku sulit menerima kondisi tersebut dan ia sangat khawatir dengan bayinya yang baru berusia 40 hari. “Saya langsung berhenti menyusui dan terus berdoa supaya ia tidak tertular,” ujar Hages pada acara #UbahHidupLo untuk Indonesia Sehat di Jakarta, pada Senin (27/11) lalu.

 

Bayi newborn memang tidak bisa langsung menjalani tes darah untuk HIV/AIDS dan harus menunggu pada usia tertentu. “Pada usia 18 bulan, anak saya menjalani tes, dan Allah maha baik, hasilnya negatif,” tutur Hages.

 

Hasil tersebut memberikan Hages alasan untuk memiliki semangat hidup dan terus mengonsumsi obat. Apalagi suami Hages meninggal tidak lama setelah divonis mengidap AIDS. “Saya sadar bahwa saya harus berjuang untuk anak saya,” ujar Hages.

 

Hages kemudian menikah lagi dengan sesama ODHA dan memiliki 2 orang anak yang juga negatif HIV/AIDS. Menurut Hages, ODHA boleh hamil asal melakukan pengecekan jumlah virus terlebih dahulu. Jika virus sudah undetectable, maka pasangan suami istri boleh melakukan hubungan suami istri tanpa kondom saat masa subur. Itupun hanya boleh dilakukan selama 3 hari. Setelah itu, suami harus kembali memakai kondom setiap hendak berhubungan intim.

 

Hages juga mengatakan bahwa ibu hamil yang mengidap ODHA sebaiknya melakukan persalinan caesar dan tidak menyusui untuk mencegah bayi tertular. “ODHA sebenarnya masih bisa melahirkan normal dan menyusui, namun ada cukup banyak syarat dan ketentuan untuk dapat melakukan hal tersebut,” ujar Hages.

 

Sebagai ibu dari 3 anak, Hages meyakinkan bahwa ia tetap bisa menjalankan hidup normal walaupun dengan statusnya sebagai ODHA. Ia hanya harus terus minum obat setiap hari pada jam yang sama. Selain itu, jika Hages terluka, ia harus segera menutup lukanya, karena HIV dapat ditularkan lewat darah ODHA yang masuk ke pori-pori kulit.

 

Hages juga menambahkan bahwa HIV tidak tertular lewat air liur. Jadi tidak masalah bagi para ibu yang ingin mencium anak-anaknya. Saat ini HIV/AIDS sudah bukan lagi penyakit mematikan, tapi sudah menjadi penyakit kronis. Sehingga sudah tidak jauh berbeda dengan penderita diabetes yang juga membutuhkan obat rutin. Semoga stigma negatif yang menempel pada penyakit ini segera hilang ya, Moms. (Nadia/TW/Dok. M&B)