Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

5 Hal yang Harus Diantisipasi Ibu Baru

5 Hal yang Harus Diantisipasi Ibu Baru

Ibu adalah sosok yang sangat penting dalam hidup seorang anak. Selain kasih sayang tanpa batas, ibu juga selalu memikirkan kepentingan dan kebahagiaan anak, sebelum kebahagiaannya sendiri. Tapi jangan mengira hal tersebut berlangsung begitu saja lho, Moms.

 

Pada kenyataannya ibu tidak lahir begitu saja ketika Si Kecil lahir. Butuh proses dan waktu bagi seorang wanita untuk menjadi seorang ibu, seperti ditulis psikater Daniel Stern dalam bukunya The Motherhood Constellation dan The Birth of a Mother.

 

Walaupun mungkin Anda sudah mempersiapkan diri dengan membaca banyak literatur, kenyataanya tentu akan berbeda. Bagaimanapun juga, Anda akan mengalami perubahan dari seorang wanita menjadi seorang ibu dengan tanggung jawab yang cukup besar, yaitu Si Kecil.

 

Kelahiran Si Kecil pasti membawa kebahagiaan, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak ibu yang mengalami baby blues, bahkan postpartum depression. Sebuah data menunjukkan bahwa 1 dari 6 ibu baru mengalami postpartum depression atau depresi pasca-melahirkan. Sementara 50-85 persen ibu baru mengalami fase baby blues.

 

Ya, proses munculnya identitas seorang ibu memang tidak mudah dan harus melewati tahapan yang membuat Anda merasakan berbagai emosi, baik emosi positif maupun negatif. Untuk memperlancar proses kelahiran identitas Anda sebagai ibu, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan.

 

1. Berubahnya Hubungan Anda dengan Orang Lain
Kehadiran Si Kecil akan membuat banyak perubahan dalam hubungan Anda dengan orang lain, baik itu dengan suami, keluarga, atau teman. Pada umumnya, Anda akan jauh lebih dekat dengan ibu Anda, karena Anda akhirnya mengerti apa yang ia rasakan ketika melahirkan Anda. Selain itu Anda juga akan lebih dekat dengan suami, terutama jika Si Kecil hanya diurus berdua saja. Sebagai ibu baru, Anda akan membutuhkan banyak support dari suami, baik itu bantuan secara fisik seperti membantu menimang Si Kecil, atau dukungan moral agar Anda terus semangat menyusui.

 

2. Ambivalensi
Rozsika Parker, psikoterapis dan penulis buku Torn in Two: The Experience of Maternal Ambivalence, mengatakan bahwa ibu baru akan mengalami ambivalensi, keadaan perasaan bertentangan, tentang Si Kecil. Ibu akan selalu dekat dengan Si Kecil, tapi juga merasa butuh waktu untuk dirinya sendiri.

 

Jangan merasa bersalah ya, Moms. Tetap selipkan waktu untuk me-time ketika Anda memang merasa membutuhkannya. Titipkan Si Kecil pada Dads atau kerabat sementara Anda menikmati waktu untuk membahagiakan diri sendiri. Ingat, ibu yang bahagia akan membuat Si Kecil juga tumbuh menjadi anak yang bahagia.

 

3. Terbayang Fantasi
Banyak ibu yang tidak siap menghadapi bayi newborn karena mereka sudah memiliki fantasi tentang hal tersebut, yang jauh dari kenyataan. Menurut psikoanalis Joan Raphael-Leff, fantasi ini terbentuk ibu hamil melihat ibu-ibu lain dengan anak-anak mereka yang bahagia. Sehingga tidak terbayang sulitnya mengurus anak.

 

Anda mungkin melihat 'fantasi' tersebut di sosial media, iklan, atau interaksi ibu dan anak di sekitar Anda. Padahal, hal tersebut hanya sebagian dari kenyataan mengurus anak. Tiap ibu tentu pernah mengalami masa dimana Si Kecil rewel dan sulit ditenangkan. Tapi akan banyak pula momen-momen membahagiakan bersama Si Kecil Kuncinya adalah menerima kenyataan dan terus berusaha. Pahami bahwa ini adalah proses adaptasi Anda dengan Si Kecil. Seiring berjalannya waktu, Anda akan makin memahami Si Kecil dan menjadi satu-satunya orang yang ia cari saat ia sedih atau marah.

 

4. Rasa Malu dan Rasa Bersalah karena Tidak Berhasil jadi Ibu Sempurna
Moms, pernahkah Anda merasa bersalah karena meninggalkan Si Kecil untuk me-time sejenak, atau karena hal kecil lainnya? Ternyata Anda tidak sendirian.

 

Banyak ibu yang merasa bersalah dan malu karena sesekali menempatkan kebutuhan mereka di atas kebutuhan anak-anaknya. Hal ini adalah efek dari terlalu sering membebani diri sendiri dengan standar yang tidak realistis dan terlalu tinggi.

 

Jadi, jangan bandingkan diri Anda dengan para Moms yang terlihat glamor di sosial media ya, Moms. Karena foto-foto yang tampak sempurna tersebut bukan kehidupan yang nyata. Berusahalah semampu Anda dan percayalah bahwa Anda sudah menjadi ibu terbaik untuk Si Kecil

 

5. Perhatikan Jarak Antar Kehamilan
Cukup banyak tantangan bagi ibu baru yang harus Anda hadapi. Oleh karena itu, penting bagi Anda menjaga jarak antar kehamilan. Pastikan Anda siap ketika akan memiliki anak kedua. Bukan hanya untuk fisik dan mental Anda, tapi juga untuk Si Kecil.


Dengan jarak kehamilan yang ideal, sekitar 4-5 tahun, Si Kecil memiliki kesempatan yang cukup untuk mendapatkan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama, menyusui hingga 2 tahun, serta untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Hal ini tentu akan meningkatkan kesehatan keluarga, serta menurunkan risiko kematian ibu dan anak.

 

Moms, yuk awali hari Anda saat terlahir sebagai ibu dengan perencanaan keluarga untuk mewujudkan kebahagiaan keluarga. Rayakan Hari Ibu setiap hari bersama Andalan #AnniMOMsary.

 

Karena di setiap kelahiran, terlahir juga seorang ibu.

 

Untuk informasi lebih lengkap, cek tundakehamilan.com dan sosial media Kontrasepsi Andalan di Instagram @andalankontrasepsi dan Facebook Page Andalan.(Nadia/TW/Dok. Freepik)