Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

6 Cara Hamil Bayi Laki-laki Tanpa Harus ke Obgyn

6 Cara Hamil Bayi Laki-laki Tanpa Harus ke Obgyn

Anda ingin sekali punya anak laki-laki. Sampai merasa keluarga tak lengkap bila belum punya anak laki-laki. Namun demikian, Anda tak mau datang ke dokter kandungan. Apa yang harus Anda lakukan?

 

Menurut dokter Shettles – penemu metode shettles untuk mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan, Anda tak perlu cemas, moms. Sebab, saat ini dunia kehamilan sudah berkembang sangat pesat. Di mana para pasutri bisa mengusahakan jenis kelamin bayi yang mereka inginkan. Bahkan, tanpa harus ke dokter ke kandungan atau obgyn.

 

Untuk bisa mencapai itu, khususnya mengandung bayi laki-laki, sperma kromosom Y dari pasangan Anda harus membuahi sel telur yang Anda miliki.

 

Masih bingung? Oke, perlu diketahui,sel telur Anda terdiri dari 23 kromosom dan 23 kromosom ialah X. Sedangkan kromosom pada sperma pria memiliki 23 kromosom, tapi setengah kromosom dari 23 itu ada yang X dan sisanya Y.

 

Jika sperma kromosom Y yang jadi penyebab pembuahan, maka bayi yang Anda kandung ialah laki-laki. Sebaliknya, saat kromosom Y yang dibawa ke rahim dan terjadi pembuahan, maka bayi perempuan yang Anda kandung. Singkat kata, sperma kromosom Y harus yang membuat sel telur Anda agar Anda bisa mendapat bayi laki-laki.

 

Kemudian pertanyaan pun muncul, “Bagaimana cara sperma kromosom Y yang berhasil membuahi sel telur?” Untuk mengetahui jawabannya, simak 6 tips dapatkan bayi berjenis laki-laki yang bisa Anda jadikan referensi dari dokter Shettles. Dan..., Yup! Tanpa harus datang ke obgyn, moms.

 

1. Berhubungan intim di masa ovulasi

Dokter Shettles menerangkan, berhubungan intim saat Anda dimasa ovulasi membuat pergerakan sperma kromosom Y lebih cepat dibandingkan sperma kromosom X. Efeknya, sperma kromosom Y yang cenderung sampai di dinding lahir dan membuat sel telur.

 

2. Jangan berhubungan seksual sebelum ovulasi

Mengutip laman Babymed, hindari bercinta selama 4-5 sebelum ovulasi. Karena kromosom pada beberapa hari sebelum ovulasi kebanyakan kromosom X, atau “sperma wanita”. Sehingga, jika Moms berhubungan intim dengan pasangan, yang akan tersimpan dalam saluran reproduksi Anda ialah kromosom X. Sebaliknya, lakukanlah hubungan intim pada saat masa ovulasi dan sebelum masa ovulasi. Sebab, “sperma pria” bakal lebih aktif dan cenderung bakal membuahi sel telur Anda.

 

3. Penetrasi yang dalam

Alasannya, posisi bercinta yang bikinsemua bagian mr. P pasangan Anda masuk ke vagina membuat “sperma laki”-nya lebih mudah menjangkau leher rahim. Dengan kondisi tersebut, sperma yang bakal bertahan dan membuahi sel telur ialah sperma dari kromosom. Ya, betul! Itu sperma untuk Anda mendapatkan bayi berjenis kelamin laki.

 

Sementara apa posisi seksnya, dokter Shettles menyarankan untuk Anda memilih posisi seks doggy style. Sebab, posisi seks itu memungkinkan Mr.P masuk ke bagian dalam vagina Anda, yakni leher rahim.

 

4. Celana ketat? No way!

Penelitian sudah menunjukan bahwa pakaian ketat memunculkan rasa panas yang kemudian bisa membunuh kedua jenis sperma pasangan Anda. Sperma apa itu, dijelaskan dokter Shettles sperma itu ialah sperma kromosom Y – penentu Anda mendapatkan bayi berjenis kelamin laki-laki.

 

5. Minum kopi
Dijelaskan dokter Shettles meminum secangkir kopi bisa memberikan dorongan ekstra sperma kromosom Y. Di mana mereka jadi lebih gesit untuk “penetrasi” ke dinding rahim. Alhasil, risiko untuk bertahan paling lama semakin besar dan akhirnya membuahi sel telur, Moms. Dan, kapan harus minum? Mintalah pasangan Anda meminum secangkir kopi setengah jam atau lebih sebelum Anda berhubungan intim.

 

6. Buat Si Dia klimaks lebih dulu

Menurut dokter Shettles, saat wanita mengalami orgasme lebih dulu dibanding pria, itu menguntungkan sperma kromosom Y untuk leluasa mencapai sel telur. Oleh sebab itu, mintalah pasangan Anda terlebih dahulu untuk membuat Anda klimaks, lalu setelahnya biarkan ia mencapai orgasmenya.

 

Namun demikian, saran dokter Shettles, bila setelah Anda melakukan semua cara diatas , tapi kehamilan tak kunjung datang, maka tak disarankan melakukan semua tersebut lagi. Sebab, kondisi itu membuat Anda kian lama untuk mendapatkan kehamilan. (Qalbinur Nawawi/ Dok. Pexels)