Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Kapan Anak Diajarkan Pendidikan Seks? Ini Kata Psikolog

Kapan Anak Diajarkan Pendidikan Seks? Ini Kata Psikolog
Ilustrasi seorang ibu ajarkan pendidikan seks, (Foto: Pexels)

Pendidikan seks merupakan benteng agar anak jauh dari risiko kekerasan atau pelecehan seksual. Dengan mereka mengetahui ada bagian tubuh yang tak bisa dipegang orang lain, itu bisa mencegah pelaku kekerasan seksual beraksi. Entah anak bereaksi dengan menolak ajakan atau rayuan, langsung mendatangi Anda sebagai orang tuanya, ataupun berteriak.

 

Tetapi, pernahkah terlintas dipikiran Anda, kapan waktu yang tepat orang tua mengajarkan pendidikan seks pada anak? Ika Putri Dewi. M.Psi, psikolog anak dan remaja dari Yayasan Pulih, menjelaskan, tidak ada batasan umur untuk orang tua mengajarkan pendidikan seks pada anak. Karena, mereka yang tahu pemikiran anak sudah siap menerima ajaran itu atau belum.

 

Akan tetapi, semakin cepat diajarakan semakin baik. Sebab, kejadian kekerasan seksual faktanya terjadi pada anak pada balita (bayi lima tahun) dan anak sekolah dasar. Oleh sebabnya, bila orangtua bisa mengajarkan secepatnya dan bisa cepat mengetahuinya, maka maka semakin baik.

 

“Meski ada panduan secara teoritis, tapi kan orangtua yang lebih tahu. Orangtua yang lebih tahu apakah anaknya sudah siap diajarkan apa belum. Karena merekalah setiap hari berinteraksi hingga tahu cara berpikir, bagaimana si anak merasakan emosi, sampai kita melihat karakter 'khas' pada dirinya. Jadi, kalau memang pemikiran anak sudah bisa mencerna apa yang mau kita beri tahu, ajarkan. Kalau di umur 4 tahun ia pintar bicara dan ngobrol lancar dengan orang lain, ajarkanlah,” terangnya dalam wawancara eksklusif via sambungan telepon dengan redaksi Mother&Baby, Selasa (4/1/2018).

 

Namun, jangan lupa penjelasan pendidikan seksnya “dibungkus” dengan cara yang menyenangkan. Karena, orang tua harus memberikan ruang untuk anak dimana masa anak-anak itu saatnya anak bermain.

 

“Saat Anda ingin menjelaskan organ intim si Anak tidak boleh sembarang dipegang orang. Kamu bisa mengajarkan mereka, bila ada orang asing yang datang menyentuh fisiknya, bisa memberi tahu Anda selaku orangtuanya, bisa dengan teriak, dan bisa dengan menolak. Biasanya, anak sudah bisa mengerti,” terang Ika. (Qalbinur Nawawi/ Dok. Pexels)