Anak usia balita atau bawah 5 tahun, memang sedang lucu-lucunya ya, Moms. Sampai-sampai apa yang ia lakukan, katakanlah rambut acak-acakan karena belum disisir saja, mereka tetap menggemaskan!
Dalam tahap perkembangannya sendiri, di umur tersebut mereka sedang asyik-asyiknya mengenal lingkungan dan mencoba-coba apa yang menarik perhatiannya. Oleh sebab itu, kerap muncul perilaku yang terbilang "ada-ada saja" ya, Moms. Kalau sudah begitu, label nakal atau bandel memang sering keluar dari mulut orang tua.
Dalam kondisi itu, reaksi yang banyak dikeluarkan orang tua ialah kemarahan. Ya, para orang tua mendatangi anak dengan nada tinggi dengan kalimat kasar. Tak sedikit yang langsung mencubit mereka. Tapi, kami yakin sebagai ibu yang cerdas, Moms jauh dari perilaku tersebut.
Lalu bagaimana dong cara tepat menghadapi balita bandel zaman now? Mau tahu tipsnya? Berikut tips yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
Jangan teriak
Hal yang dapat membuat anak mendengarkan omongan Anda ialah penjelasan yang tenang. Suara dengan nada tinggi bukan jaminan omongan Anda didengar, justru itu akan membuat mereka takut. Untuk itu, sebaiknya Anda berikan saja penjelasan dari kesalahan yang telah dilakukan anak, entah karena tidak mau dengar omongan orangtua atau sikapnya tidak bisa diatur.
Tunjukan ekspresi marah
Ya, Anda bisa memberikan ekspresi wajah marah bila anak sedang bandel. Hal itu agar ia sadar bahwa perilaku yang ia lakukan tidak benar. Sebagai gambaran, ekspresi marah ini bisa Anda munculkan, bila anak Anda menyakiti anak lain. Setelah itu, jangan lupa berikan pengertian mengapa Anda tidak menyukai sikapnya. Demikian seperti dilansir laman Boldsky.
Jangan memukul
Bila Anda salah satu orang tua yang percaya bahwa dengan memukul membuat anak gampang diatur, sebaiknya Anda berpikir ulang! Sebab, memukul anak hanya membuatnya jadi keras kepala dan makin menjengkelkan. Lebih baik, fokus saja apa yang harus ia lakukan, dan tentu dengan cara yang tenang.
Hindari memakai kata kasar
Ya, kalimat kasar, sindiran, pelabelan – seperti 'anak bandel' – hanya akan membuatnya tumbuh menjadi anak yang semakin sulit diatur. Lebih parahnya lagi, sikap itu dapat meregangkan hubungan antara Anda dan anak. Fokus saja apa yang ia harus lakukan ke depan. Misalnya, jika anak Anda datang ke rumah dengan baju kotor, katakan saja “Mama lebih senang kamu pulang ke rumah dengan baju bersih, karena Mama suka kalau mencium anak Mama yang wangi.”
Beri contoh yang baik
Itu karena orang tua ialah sebaik-baiknya contoh untuk anak. Sebelum mereka mempelajari sesuatu dari sekolah, yang pertama kali tempat belajarnya dari orang tua-nya. Jadi, bagaimana anak bersikap itu merupakan cerminan dari sifat orang tuanya. Oleh karena itu sampai ada istilah "buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya." Dengan kata lain, kalau orang tua bersikap baik, pasti baik pula sikap anaknya.
Untuk itu, bila Anda atau pasangan pemarah, sebaiknya ubahlah sifat itu, agar anak tumbuh menjadi sosok yang penurut. Berikanlah perhatian, kasih sayang, dan pengertian yang cukup pada anak. Tapi jangan lupa untuk tetap tegas pada anak ya, Moms, supaya mereka tetap menghormati Anda.
Minta bantuan Dads
Karena suami dan istri adalah satu tim yang harus kompak dan saling membantu, maka jangan ragu meminta bantuan suami Anda untuk memberi pengertian pada Si Kecil, ketika anak sedang tidak mau mendengarkan Anda. Itulah fungsinya keluarga, kan? Untuk saling melengkapi. (Qalbinur Nawawi/Dok. Freepik)