Dalam kondisi tertentu, para ibu akan lebih nyaman memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif kepada bayinya lewat gelas atau cangkir. Dan, hal itu juga terkait faktor kenyamanan para ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Bila Anda merasa nyaman dengan memberi ASI lewat gelas, kami sudah mengumpulkan tips yang bisa Anda praktikkan. Berikut informasi selengkapnya:
1. Pastikan bahwa tangan dan peralatan yang dipakai bersih. Jadi, cuci tangan dengan dulu sebelum memerah.
2. Bersihkan dan rebus wadah yang akan dipakai untuk tempat ASI perah.
3. Setelah selesai, perah payudara secara perlahan.
4. Jika ASI yang keluar sedikit, Anda bisa mengusap kain yang hangat untuk mengstimulasi aliran ASI.
5. Letakkan ibu jari di atas daerah gelap di sekitar puting (areola) dan jari-jari yang lain di sisi bawah payudara di belakang areola.
6. Dengan ibu jari Anda dan dua jari pertama tekan sedikit ke dalam payudara dan kemudian tekan dengan lembut ke arah daerah gelap (areola).
7. ASI mungkin akan mulai menetes, atau kadang-kadang mengucur. Setelah itu, tampung ASI tersebut dalam wadah yang bersih.
8. Jangan menggosok kulit karena itu bisa menyebabkan lecet. Selain itu, jangan memencet puting susu, sebab itu dapat menyebabkan susu berhenti mengalir.
9. Putar ibu jari dan posisi jari dan tekan dan lepaskan di sekitar areola.
10. Perah dari satu payudara sekurang-kurangnya 3 sampai 5 menit sampai ASI keluar. Setelah itu, perah ASI dari payudara yang lainnya, kemudian ulangi keduanya. Berapa lama waktunya? Total sekira 20 sampai 30 menit untuk kedua bagian payudara.
11. Simpan ASI perah dalam wadah yang bersih dan ditutup. ASI bisa disimpan 6 sampai 8 jam di tempat yang sejuk dan bisa sampai 72 jam di dalam kulkas.
12. Berikan ASI perah kepada bayi dengan cangkir. Dekatkan cangkir ke bibir bawah bayi dan biarkan bayi mengisap sedikit demi sedikit, dengan lidahnya. Jangan menuangkan ASI ke dalam mulut bayi.
13. Pastikan saat menuangkan ASI ke dalam cangkir, Anda menuangkan ASI secukupnya saja.
14. Jangan memakai botol untuk memberi ASI. Karena botol tidak aman untuk digunakan karena sulit dibersihkan dan mudah terkontaminasi. (Qalbinur Nawawi/ Dok. Free Pik)