Type Keyword(s) to Search
BABY

7 Tips Menyusui Anak Kembar

7 Tips Menyusui Anak Kembar

Memiliki bayi kembar tentu menjadi satu anugrah tersendiri bagi sebuah keluarga. Walau anak kembar memang terlihat menggemaskan, namun Moms yang punya anak kembar memang harus memberikan ekstra perhatian dan usaha nih. Semua hal pasti terasa lebih 'menantang' ya, mulai dari mengandung hingga menyusui.

 

Nah, bicara soal menyusui anak kembar, Moms harus punya strategi yang tepat demi memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Beberapa ibu mungkin khawatir ASI-nya kurang lancar, sehingga tidak cukup untuk si kembar. Bahkan Sebuah penelitian di California menggambarkan hanya 24% ibu yang menyusui bayinya, dan dari jumlah tersebut sebanyak 37% hanya menyusui bayinya kurang dari sebulan.

 

Faktanya, memberi ASI pada si kembar adalah hal terpenting untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Moms kerepotan menyusui anak kembar? Tenang, karena IDAI sudah memberikan tips mudahnya untuk Moms, agar bisa maksimal memberikan ASI untuk Si Kembar.


1. Jangan khawatir

Salah satu fakta dari penelitian Emmet dan Rogers menunjukkan bahwa seorang ibu tidak perlu khawatir dengan jumlah ASI yang dihasilkan, khususnya untuk bayi kembar. Secara ajaib, seorang ibu dengan anak kembar mampu menghasilkan ASI dua kali lipat hingga tingga kali lipat dengan kondisi anak yang kembar tiga.

 

ASI yang dihasilkan seorang ibu akan menyesuaikan dengan jumlah anak yang dikaruniakan pada Anda. Hal ini muncul secara alami dan terstimulasi dari hisapan bayi saat menyusu. Jadi, akan ada lebih dari cukup nutrisi yang bisa si kembar dapatkan dari ibunya langsung.


2. Cukup Energi

Seorang ibu dengan anak kembar tentunya membutuhkan energi yang cukup besar untuk dapat menghasilkan ASI yang cukup. Dalam 100ml susu yang dihasilkan, biasanya memiliki kandungan 67-75 kilo kalori. Hal ini membuat sang ibu dapat memproduksi 2 liter ASI per hari dan membutuhkan energi tambahan sebanyak 1500 kalori per hari.

 

Jadi, penting untuk ibu menyusui anak kembar untuk makan dan minum dalam jumlah yang cukup. Hal ini tentunya dapat menghindari kondisi malnutrisi dan dehidrasi yang bisa dialami sang ibu maupun si kembar.


3. Dilarang Stres

Kondisi stres dan tertekan dapat mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi. Hal ini disebabkan turunnya kadar hormon oksitosin yang membantu hasilkan ASI, sedangkan hormon kortisol yang menyebabkan stres meningkat.

 

Agar tidak terjadi, lakukan terapi relaksasi dengan melakukan kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) antara bayi dengan ibu dan ayahnya juga. Hal ini dapat menstabilkan suhu serta pernapasan, sehingga si kembar bisa lebih tenang dan jarang menangis baik saat maupun setelah atau sebelum menyusu.


4. Istirahat yang cukup

Trik yang juga bisa ibu lakukan sata masih menyusui si kembar adalah memiliki istirahat yang cukup, juga nutrisi yang terpenuhi dengan baik. Selain itu, sang ibu juga harus pintar mengatur waktu atau durasi menyusui, seperti pergantian payudara dan posisi saat menyusui.


5. Menyusui secara simultan

Metode menyusui simultan berarti membiarkan bayi kembar menyusu dengan kedua payudara secara bergantian. Jadi, tidak ada sebutan payudara favorit sehingga si kembar hanya menyusu dari satu payudara itu secara terus-menerus.

 

Hal ini dilakukan karena dapat menghemat waktu serta membuat hisapan bayi menjadi lebih kuat. Kondisi tersebut dapat merangsang refleks aliran ASI untuk kembarannya dengan daya hisap lebih lemah. Selain itu, juga mencegah mata bayi menjadi juling karena sering melihat ke satu sisi saja.


6. Perubahan bentuk payudara

Pergantian payudara saat si kembar menyusui tidak hanya dimaksudkan agar stimulasi hisapan untuk ASI menjadi seimbang. Hal ini juga dapat menjaga agar produksi ASI bisa tetap maksimal di kedua payudara, sekaligus menjaga bentuk perubahannya agar tetap simetris.


7. Posisi menyusu simultan

Sebagai tambahan, Anda bisa mempraktekkan tiga posisi simultan saat menyusui si kembar:

  • Double Football
    Bayi dipegang seperti cara memegang bola di sisi kanan dan kiri tubuh ibu. Tangan ibu menopang kepala bayi dengan badan bayi berbaring di bawah tangan ibu. Banyak ibu menggunakan cara ini sampai mereka benar-benar berpengalaman.
     
  • Double Cradle
    Bayi dipegang seperti menyusui bayi tunggal, di mana kedua badan bayi menyilang di atas perut ibu. Posisi ini biasa digunakan pada ibu yang sudah berpengalaman dan bayi dapat mengontrol kepalanya dengan baik.
     
  • Kombinasi football dan cradle (Posisi sejajar)
    Bayi pertama dipegang dengan cara football, sedangkan bayi yang lain dipegang dengan posisi cradle. Posisi ini biasa digunakan oleh ibu dengan bayi triplet atau lebih, sehingga bayi terbiasa dan mendapat asupan ASI yang cukup. (Vonia Lucky/TW/Dok. Free Digital Photos)