Gangguan tidur, khususnya insomnia, sudah menjadi hal yang umum terjadi pada masyarakat modern. Hal itu dipicu dari gaya hidup yang sibuk, stres dan keasyikan menggunakan gadget.
Apalagi, efek negatifnya berdampak besar bagi tubuh dan performa harian, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal itu bakal memengaruhi seseorang dalam menjalani aktivitasnya.
“Beberapa penelitian menyatakan bahwa perbandingan kualitas tidur dibandingkan kuantitas tidur memiliki pengaruh yang lebih besar pada kualitas hidup dan fungsi tubuh pada siang hari,” ungkap Aurora Lumbantoruan, seorang psikolog klinis Keara Konsultan Psikologi, seperti rilis yang diterima redaksi Mother&Baby, Senin (12/3/2018).
Ia juga menambahkan, gangguan tidur tidak hanya diderita oleh orang tua tapi juga orang-orang dalam usia produktif. Di mana kalau kebiasaan dibiarkan dalam jangka panjang, insomnia bisa mengurangi produktivitas dan kualitas hidup mereka.
"Dampak buruk dari kualitas tidur yang rendah, mencakup lama seseorang untuk fokus terhadap sesuatu, ingatan dan kemampuan belajar. Selanjutnya, itu bisa mempengaruhi kondisi psikologis seseorang semacam depresi, kecemasan, dan sakit jiwa," terang Aurora. (Qalbinur Nawawi/ Dok. Free Pik)