Menstruasi merupakan proses biologis yang normal bagi perempuan. Namun, hasil riset Burnet Institute tahun 2015 menemukan bahwa masih banyak anak perempuan yang belum mengerti menstruasi dan cara mengelolanya.
Menanggapi hal itu, pemerintah tidak tinggal diam. Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerja sama dengan Perkumpulan obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan didukung oleh PT Mundipharma Healthcare Indonesia mengeluarkan Buku Saku sehat dan Bersih saat Menstruasi.
"Tujuan dari pembuatan buku ini agar remaja bisa meningkat kesadaran para remaja dan tidak kesulitan saat mengalami meinstruasi pertama kali. Kementerian Kesehatan RI mengajak masyarakat, terutama guru dan murid perempuan untuk lebih mengerti mengenai kebersihan kewanitaan ketika menstruasi melalui buku saku ini dan turut menyebarkan informasi ini ke rekan-rekan yang lain," ungkap dr. Eni Gustina, MPH Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan RI, di SMPN 115 Jakarta, Jakarta , Rabu (14/3/2018).
Hal senada juga disampaikan oleh dr. Botefilia Budiman, Sp.OG KFER, Perkumpulan obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengatakan. Ia menjelaskan bahwa penting bagi perempuan untuk mengenal sistem reproduksinya. Tubuh wanita telah tercipta sedemikian rupa dan butuh informasi yang cukup untuk bisa menjaga sistem reproduksi.
“Hal yang perlu diperhatikan adalah memiliki rutinitas baik dalam membantu menjaga kebersihan menstruasi, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut,” ungkapnya
Selain itu tidak kalah pentingnya adalah mengenal gejala menstruasi yang tidak normal seperti nyeri berlebihan, pola sangat tidak teratur, dan terlambat mengalami menstruasi pertama, yaitu di atas usia 14 tahun. “Apabila ada gejala yang tidak normal saat menstruasi, maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter, terang dokter Budiman.
Hal itu karena organ kewanitaan adalah harta paling berharga untuk wanita. Menurut, Vina Oktavia Setiawan, Brand Manager Betadine E-Care, para ibu perlu memberikan edukasi yang tepat kepada anak perempuan mengenai menstruasi. Tujuannya, agar mereka memiliki informasi lengkap dalam penanganan menstruasi.
“Dan di dalam buku ini akan Anda dapatkan informasi mengenai menstruasi, cara mengelolanya dan menjaga kebersihan organ intim dengan baik. Mulai dari cara membuang pembalut, makanan sehat saat menstruasi, atau cara mudah mengatasi pre-menstrual syndrome,” terang Vina.
Adapun buku ini akan disebarkan lebih luas lebih lanjut pada remaja perempuan usia 12-14 tahun di SMP, komunitas ibu dan anak, juga melalui Dinas Kesehatan. Peluncuran buku ini merupakan rangkaian edukasi yang diadakan di beberapa sekolah di Indonesia – sebagai dukungan program Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS). (Qalbinur Nawawi/ Dok. Istimewa)
- Tag:
- menstruasi
- pembalut
- PMS
- efek PMS