Type Keyword(s) to Search
BABY

Kenali 4 Gangguan Tiroid pada Anak

Kenali 4 Gangguan Tiroid pada Anak

Setiap anak dapat bertumbuh dengan baik jika kondisi tubuh mereka sehat. Salah satu bagian yang penting dalah hal tersebut adalah kelenjar tiroid. Jika terjadi gangguan pada kelenjar ini, maka dapat membuat mereka tumbuh pendek dan kecerdasannya menjadi rendah.

Tiroid sendiri adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang berada di tengah-tengah bagian depan leher. Biasanya dapat teraba di leher anak ketika mereka mengangkat dagu dengan kepala sedikit mendongak ke belakang.

Hormon tiroid yang dihasilkan pun memiliki berbagai fungsi, seperti mengatur metabolisme tubuh. Kerja jantung, perkembangan susunan saraf pusat, dan produksi panas tubuh juga dipengaruhi oleh hormoni ini, seperti yang diungkapkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Namun, ada berbagai gangguan yang bisa terkena di kelenjar tiroid ini. Kenali 4 gangguan ini, yang perlu Moms waspadai:

  1. Hipotiroid Kongenital

    Kondisi ini terjadi akibat kelenjar tiroid/gondok tidak terbentuk saat bayi masih di dalam kandungan. Untuk itu, beragam rumah sakit menyediakan fasilits skrining THS (Thyroid Stimulating Hormone). Skrining ini baiknya dilakukan saat bayi berusia 48-72 jam atau sebelum bayi dibolehkan pulang.

    Bila hipotiroid kongenital diketahui sejak dini, dokter bisa segera memberikan pengobatan kepada bayi. Obat yang dikonsumsi tidak terlalu mahal, namun harus dikonsumsi seumur hidup, dengan observasi lanjutan yang dilakukan dokter.

    Kondisi ini paling sering terkena pada bayi yang lahir di daerah prevalensi kretin endemik dan daerah kekurangan yodium. Maka, sang ibu harus menjelaskan dari riwayat hingga pengobatan yang dilakukan selama hamil untuk meminimalisir kondisi ini.

    Terapi juga penting untuk dilakukan setelah bayi lahir. Pemberian terapi yang dilakukan setelah bayi berusia 3 bulan dapat menyebabkan IQ anak di bawah normal atau lebih rendah. Karenanya, terapi bisa dilakukan sedini mungkin untuk membantu perkembangan intelektual anak.
     

  2. Gondok Kongenital

    Ada beberapa penyakit keturunan tidak biasa yang disebabkan oleh gondok pada anak. Meskipun anak-anak ini kemungkinan mengalami hipotiroid, fungsi tiroid biasanya normal. Satu-satunya ketidaknormalan adalah pembesaran kelenjar tiroid.


    Thyroid Foundation of Canada menyebutkan bahwa pengobatan yang tepat dengan memberikan hormon tiroid yang menyebabkan tiroid mengecil dengan mematikan prosuksi TSH dari kelenjar pituitari.

    Satu dari kondisi ini, dikenal sebagai sindrom Pendred yang dihubungkan dengan kehilangan pendengaran yang juga bisa muncul pada anggota keluarga lain.
     

  3. Hashimoto Thyroiditis

    Penyakit yang juga disebut penyakit otoimun ini merupakan kondisi sistem imunitas tubuh yang menyerang tiroid. Hal tersebut menyebabkan hipotiroid, kondisi yang membuat tiroid tidak bisa menghasilkan hormon untuk kebutuhan tubuh.

    Penyebab Hashimoto sendiri belum diketahui pasti. Namun banyak faktor yang diyakini berperan dalam penyakit ini seperti gen, hormon, kelebihan yodium, dan paparan radiasi. Umumnya, anak yang menderita penyakit Hashimoto memiliki keluarga dengan riwayat memiliki penyakit tiroid.

    Pengobatannya sama seperti orang dewasa, dengan memberi obat yang akan mengatur kadar hormon dan memperbaiki metabolisme. Tes TSH menjadi tahap awal yang dilakukan untuk mengobati penyakit ini dan dilakukan secara berkala, terutama untuk anak dengan diabetes melitus tipe 1, sindrome Down, atau sindroma Turner.
     

  4. Graves

    Penyakit Graves merupakan gangguan otoimun yang menyebabkan kelenjar tiroid overaktif (hipertiroid) penyebab paling sering dari hipertiroid pada anak yang mendekati dewasa. Anak-anak bisa mengalami gejala yang sama seperti orang dewasa, tetapi mereka mungkin tidak mengeluhkan hal ini.

    Masalah yang dialami pada anak sebelum mereka didiagnosis adalah sangat gelisah dan sulit konsentrasi. Pengobatan biasanya dimulai dengan obat antitiroid. Sebagian anak dapat tertangani masalahnya ketika kelenjar tiroidnya diangkat. Sebagian lain dapat sembuh dengan obat. (Vonia Lucky/MA/Dok. Freepik)