Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Ini Dia Penyebab dan Cara Atasi Balita Stres

Ini Dia Penyebab dan Cara Atasi Balita Stres

Tak hanya orang dewasa, balita juga bisa mengalami stres. Meskipun penyebabnya tidak sekompleks orang dewasa, stres tetap memengaruhi sikap Si Kecil terutama saat berinteraksi dengan orang lain.

 

Stres sendiri terbagi menjadi good stress dan bad stress. Good stress adalah kondisi stres yang membuat Si Kecil lebih semangat dan termotivasi untuk menghadapi atau melakukan sesuatu dengan baik. Berbeda dengan bad stress, yang menyebabkan kondisi mekanisme tubuh kelelahan menghadapi tekanan, sehingga tidak dapat menghadapi sesuatu dengan baik.

 

Stres pada anak balita dapat terlihat dari perilaku mereka. Tandanya seperti anak menjadi mudah marah, menjauh dari teman-temannya, juga mengalami sakit fisik tanpa penyebab yang jelas, seperti sering sakit perut atau sakit kepala, kurang tidur atau tidur lebih banyak dari biasanya.

 

Lalu, apa saja sumber dari stres yang dialami Si Kecil? Berikut selengkapnya:

 

Anak usia 3 tahun

Memasuki usia 3 tahun merupakan tahap awal Si Kecil mulai bereksplorasi. Persona, fisik, serta kemampuan sosial mereka sudah mulai stabil dan terus berkembang. Masa ini juga ia gunakan sebagai tahap membangun komunikasi dengan keluarga dan lingkungan sekitar.

 

Di usia ini pula, Si Kecil bisa mengalami stres yang disebabkan umumnya karena keinginan mereka tidak terpenuhi. Bukan hanya keinginan tentang barang, tetapi saat rasa ingin tahu yang tinggi, ingin bisa mandiri tanpa bantuan Moms atau Dads, inilah yang bisa membuat Si Kecil merasa tertekan.

 

Anak usia 4 tahun

Semakin besar, sumber stres yang dialami balita juga ikut berkembang. Di usia 4 tahun ini, Si Kecil sudah mulai mengenal emosi seperti takut, marah, sedih, gembira, dan sebagainya. Ia pun mulai ingin diakui dan diterima oleh lingkungan sekitar, terutama teman sebayanya.

 

Si Kecil juga sudah mulai memasuki taman kanak-kanak, yang artinya ia akan beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Namun, ia juga harus menghadapinya seorang diri tanpa dampingan kedua orangtuanya. Hal ini tentu membuatnya merasa tertekan atau stres, jadi Moms harus lebih sabar dalam menghadapi Si Kecil untuk bisa melewati tahap ini.

 

Anak usia 5 tahun

Setelah berusia 5 tahun, saatnya Moms untuk bisa memuji prestasi yang dilakukan Si Kecil. Hal ini bisa menjadi penghargaan tersendiri baginya yang mungkin tengah bersaing dengan anak lain di sekolah. Namun, beri juga ketegasan jika ia melakukan kesalahan. Bukan memarahi, namun memberitahu sebab-akibat dari perilakunya yang keliru atau merugikan orang lain.

 

Cara Mengatasi Anak Stres

Memang bukan perkara mudah bagi orangtua untuk mengetahui Si Kecil yang sedang stres. Maka, berbagai tanda di atas bisa menjadi petunjuk agar Moms dan Dads dapat mengurangi rasa tertekan yang dialami Si Kecil lebih cepat. dr. Argaruci Gemilangmemberikan beberapa cara untuk membantu mengatasi stres Si Kecil, berikut ini:

 

- Perhatikan perubahan sikap dan kebiasaan Si Kecil. Kerjasama antara orangtua, anggota keluarga, guru, dan pengasuh sangat diperlukan untuk dapat mengetahui perubahan sikap dan kebiasaan si Kecil.

- Berusaha memahami bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan anak kemungkinan berasal dari stres yang dialaminya, contohnya sering mengeluhkan sakit kepala atau sakit perut pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti berangkat ke sekolah.

- Jangan mudah marah dengan sikap dan kebiasaan anak yang berubah menjadi buruk. Tetap sabar dan berikan contoh yang baik kepada Si Kecil.

- Perhatikan cara anak berinteraksi dengan teman-temannya atau orang di sekitarnya.

- Dengarkan dan pahami Si Kecil. Balita akan sulit untuk menyampaikan secara verbal jenis stres yang dialaminya, sehingga mereka sering mengucapkan kata-kata yang buruk mengenai dirinya, orang lain, barang ataupun situasi, seperti "Aku bodoh!", "Mereka tidak menyukaiku", dan "Ini tidak menyenangkan!".

- Luangkanlah waktu Moms untuk bisa bermain dengan Si Kecil. Beritahu dengan lembut bahwa Anda menyayanginya dengan kata-kata dan perbuatan seperti ciuman dan pelukan.

- Atur kembali pola hidup Si Kecil dengan memastikan ia memiliki waktu bermain yang cukup, makanan yang bergizi, perlakuan yang baik dan waktu tidur yang cukup antara 10-12 jam sehari.

- Carilah dukungan dari orang sekitar dan keluarga.

 

Bila Moms kesulitan dalam menangani stres yang dialami Si Kecil, segera konsultasikan kepada ahlinya, seperti dokter atau psikolog anak. Maka, stres yang dialami anak dapat tertangani dengan baik dan tidak mengganggu tumbuh kembang Si Kecil selanjutnya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)