Meskipun namanya mirip, flu perut bukanlah influenza, melainkan gastroenteritis. Penyakit ini biasanya menyerang lambung, usus kecil, dan usus besar sehingga terjadi peradangan dan mengganggu komposisi mikroflora usus. Dalam setahun, bayi dan balita rata-rata terserang flu perut sebanyak 1-2 kali. Berikut yang perlu Anda ketahui mengenai penyakit ini, Moms.
Penyebab
Virus yang paling sering menyebabkan flu perut adalah rotavirus dan norovirus. Virus-virus ini dapat menyebar pada: makanan yang diolah sembarangan, misalnya tidak mencuci tangan sebelum memasak, makanan yang dimakan mentah tanpa dibersihkan terlebih dulu, serta air minum yang sudah tercemar limbah. Selain itu, mengonsumsi sisa makanan atau minuman penderita dan menggunakan benda yang sudah tersentuh olehnya, juga bisa berisiko terjangkit infeksi. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi merupakan salah satu pencegahan penyakit ini.
Gejala
Gejala-gejala flu perut akan timbul 1-2 hari setelah infeksi terjadi dan lama penyembuhannya tergantung pada jenis virus yang menyebabkan penyakit ini. Namun biasanya sakit yang diderita sekitar 1-13 hari. Beberapa gejala utama yang sering ditemukan pada penderita, yaitu mual, sakit perut, sakit kepala, demam, kejang pada otot perut (kram perut), muntah, diare, dan tampak kelelahan (lemas).
Yang harus dilakukan
Yang wajib diperhatikan saat Si Kecil terserang flu perut adalah mencukupi asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi. Kalau Si Kecil muntah, jangan terlalu banyak memberikan ia makanan. Berikan ia minum setiap 5-10 menit sekali sampai muntahnya berhenti. Anda pun bisa memberikan Si Kecil oralit. Bila tidak ada, Anda dapat menggantinya dengan minuman isotonik atau larutan gula garam.
Kapan hubungi dokter
Walaupun hanya perlu dirawat di rumah, bila gejala diare pada Si Kecil terjadi terus-menerus selama lebih dari seminggu, BAB-nya berdarah, atau ia mengalami dehidrasi parah, Anda perlu segera memeriksakannya ke dokter. (M&B/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- flu perut