Melihat anak yang terus-menerus cemas, gelisah, dan tidak bersemangat dalam kurun waktu yang cukup lama, tentu membuat Anda khawatir. Bisa jadi hal itu karena Si Kecil sedang mengalami depresi. Penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda anak yang mengalami depresi. Saskhya Aulia Prima, M.Psi., Psikolog dari Tiga Generasi akan memberikan penjelasannya untuk Anda.
Berdasarkan kesepakatan lembaga psikologi internasional, seseorang dikatakan mengalami depresi jika dalam periode kurang lebih dua minggu memperlihatkan emosi yang tidak bahagia. Biasanya enggan melakukan kegiatan apa pun, termasuk makan, tidur, dan bersosialisasi. Namun, untuk mendeteksi depresi pada anak tidak dapat disamakan dengan orang dewasa. Justru mengetahui depresi pada anak lebih sulit, karena depresi hanya terlihat melalui ekspresi. Berikut gejala yang bisa dilihat:
1. Anak memperlihatkan emosi sedih secara konstan setiap waktu.
2. Kehilangan semangat untuk menjalani kegiatan yang diminati.
3. Walaupun belum ada indikasi yang pasti, bayi juga bisa depresi. Ditandai dengan gerakan yang tidak responsif dan diam dalam waktu yang lama.
4. Untuk anak usia 3-4 tahun, biasanya tidak mau bergaul dengan orang di sekitarnya. Anak juga selalu terlihat tidak menikmati setiap permainan atau aktivitas yang dilakukan.
5. Jika sudah sekolah, anak yang depresi biasanya cenderung menolak untuk pergi ke sekolah. Sifat negatif selalu muncul secara konstan, sehingga anak selalu nampak sedih dan tidak bersemangat untuk melakukan apa pun.
6. Selain itu, biasanya akan diikuti dengan perilaku anak yang menjadi susah makan, insomnia, menarik diri dari lingkungan sekitar, dan kehilangan minat, sekalipun hal tersebut adalah kegemarannya. Rata-rata anak depresi akan menjadi sangat tergantung pada ibunya. (M&B/MA/SW/Dok. Freepik)