BABY

Musim Hujan, Waspada Penyakit ini pada Bayi Anda, Moms!



Beberapa hari terakhir ini hujan deras melanda sebagian wilayah di Indonesia. Nah, memasuki musim hujan ini, Moms perlu waspada terhadap beberapa penyakit yang biasa menyerang di musim ini. Berikut ini penjelasan tentang penyakit-penyakit tersebut dan cara mengatasinya, Moms.


1. Batuk Pilek

Gejala: Hidung meler, batuk, dan demam yang biasanya akan cepat hilang.

Berapa lama: Pilek biasanya hanya beberapa hari, tapi jika disertai batuk bisa sampai enam minggu.

Efek ke bayi: Si Kecil akan lumayan rewel karena ia mengalami susah bernapas dan makan akibat hidung yang tersumbat.

Yang perlu dilakukan: Berikan ia air minum atau ASI. Anda juga bisa menepuk-nepuk punggung Si Kecil dan memberikan vaporizer untuk melegakan hidungnya.

Yang perlu dihindari: Pemberian antibiotik. Batuk pilek disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Karena itu tidak perlu antibiotik.

Kapan ke dokter: Tidak perlu, kecuali batuk Si Kecil semakin parah.


2. Konjungtivitis (Radang Selaput Mata)

Gejala: Bagian putih mata anak akan kemerahan dan muncul kotoran berwarna kuning di mata.

Berapa lama: Biasanya hanya beberapa hari. Meskipun begitu, infeksi bakteri memakan waktu lebih lama untuk dibersihkan.

Efek ke bayi: Mata Si Kecil akan terasa perih dan ia kadang kesulitan membuka kelopak mata karena kotoran yang menempel di matanya.

Yang perlu dilakukan: Bersihkan mata dengan kain bersih yang dibasahi dengan ASI, yang merupakan antibiotik alami, atau dengan air matang.

Yang perlu dihindari: Menggunakan kain untuk membersihkan mata lebih dari sekali. Gunakan kain baru untuk membersihkan setiap mata guna mencegah penyebaran infeksi.

Kapan ke dokter: Jika semakin parah, karena infeksi bakteri ini mungkin perlu diobati dengan antibiotik.


3. Infeksi Telinga

Gejala: Bayi Anda akan menarik-narik telinganya karena merasa ada yang mengganggu dan sakit di telinganya. Bisa jadi juga ada perdarahan di telinga.

Berapa lama: Berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Jika akut dapat mengakibatkan pecahnya gendang telinga.

Efek ke bayi: Bayi akan sangat rewel dan kesakitan. Ia juga akan mengalami demam tinggi.

Yang perlu dilakukan: Berikan parasetamol sesuai dosis secara berkala untuk meredakan demam dan mengurangi sakitnya.

Yang perlu dihindari: Cegah Si Kecil memasukkan mainan ke dalam mulutnya karena hal tersebut bisa menyebarkan kuman pilek dan flu yang menyebabkan infeksi telinga.

Kapan ke dokter: Jika demamnya tidak turun atau ada kotoran di telinga yang mengindikasikan infeksi gendang telinga dan membutuhkan antibiotik.


4. Flu (Influenza)

Gejala: Sama seperti batuk pilek, namun disertai demam yang lebih tinggi.

Berapa lama: Anda akan tahu bahwa ini bukan sekadar batuk pilek karena gejalanya akan berlangsung sampai dua minggu.

Efek ke bayi: Si Kecil akan tersiksa karena demam tinggi. Ia memang tidak bisa bilang ke Anda, tapi tubuhnya terasa sakit.

Yang perlu dilakukan: Berikan ASI atau air minum secara teratur untuk memastikan anak Anda tidak kekurangan cairan (dehidrasi).

Yang perlu dihindari: Menggunakan sapu tangan atau tisu yang sama untuk membersihkan hidung, karena kuman masih bertahan selama beberapa jam di permukaan lembut.

Kapan ke dokter: Jika bayi Anda mengalami dehidrasi. Cek popoknya atau ubun-ubunnya untuk mengetahui apakah ia dehidrasi atau tidak. (M&B/SW/Dok. Freepik)