FAMILY & LIFESTYLE

Tips Mengatasi Jetlag pada Anak saat Liburan



Moms, libur lebaran memang sudah usai, namun libur sekolah Si Kecil tentu masih ada, kan? Nah, apakah Moms dan suami berencana mengajak Si Kecil berlibur? Bukan sekadar liburan ke tempat wisata di Nusantara, tapi liburan ke luar negeri. Wah, Si Kecil pasti akan sangat senang!

Walaupun begitu, jika Anda bepergian ke luar negeri yang memiliki perbedaan waktu sangat signifikan dengan Indonesia, kemungkinan besar Anda akan mengalami jetlag. bukan hanya Anda, Moms. Jetlag juga bisa menyerang Si Kecil.

Jetlag atau gangguan siklus tidur disebabkan oleh perbedaan zona waktu dari yang biasa dialami. Perbedaan zona waktu membuat perjalanan Si Kecil terasa lebih panjang, karena harus melewati pergantian siang ke malam atau malam ke siang hari.

Jika efek jetlag tidak segera ditanggulangi, seperti yang dikutip dari situs pediatricabout.com, Si Kecil bisa mengalami gangguan tidur, mengalami sembelit atau diare, sakit kepala, mual, berkeringat, gangguan berpikir, dehidrasi, dan lekas marah. Oleh karena itu, perhatikan tips berikut ini untuk menjadi panduan Anda sebelum melakukan perjalanan jauh dan mengurangi efek jetlag Si Kecil ya, Moms.


1. Atur Ulang Jadwal Sebelum Memulainya

Jika Anda sekeluarga ingin bepergian ke negara lain dalam waktu cukup lama dan melalui perbedaan zona waktu, Anda bisa melatih Si Kecil untuk mulai menyesuaikan jadwal aktivitasnya dengan waktu di negara tujuan. Lakukan upaya ini minimal 3 hari sebelum keberangkatan. Bila akan bepergian ke arah timur, Anda bisa melatihnya untuk tidur dan bangun pagi lebih awal dari waktu biasanya. Sedangkan bila bepergian ke arah barat, coba latih ia untuk tidur beberapa jam lebih malam dan bangun tidur lebih siang. Selain itu, jauhkan Si Kecil dari aktivitas yang sangat melelahkan sebelum keberangkatan.


2. Tetap Jalankan Rutinitas Lama

Selain bermain, Anda tidak harus mengubah jenis dan urutan aktivitas rutin Si Kecil yang lain, seperti makan, mandi, dan tidur. Hal ini bisa dilakukan jika Anda melakukan perjalanan selama tidak lebih dari 1 minggu. Upaya ini lebih bijaksana daripada Anda harus mengubah rutinitasnya dalam tenggang waktu yang singkat dan justru membuat Si Kecil semakin bingung. Sementara untuk menghilangkan perbedaan waktu, Anda bisa coba memasang ulang waktu di jam tangan Anda atau Si Kecil sesuai dengan waktu di tempat tersebut. Jadi meskipun waktu di jam dinding berubah, aktivitas yang sama seperti di rumah masih bisa dilakukan.


3. Melatih Jadwal Tidur

Khusus untuk tidur, Anda bisa mengatur jadwal jam serta durasi waktu tidur Si Kecil. Sebab, ada beberapa waktu (musim) di tempat tertentu yang memiliki 4 musim, sehingga malam hari muncul lebih awal dan dengan durasi yang singkat atau panjang serta memengaruhi jumlah jam tidur malam Si Kecil. Anda bisa coba melatihnya untuk tidur lebih awal dan membangunkannya pada waktu yang seharusnya (matahari mulai terbit), meskipun jumlah jam tidurnya lebih singkat. Membacakan cerita atau menonton film kartun kesukaannya pada sore hari mungkin akan membuatnya lebih cepat lelah dan bisa tidur lebih cepat ketika malam tiba. Pada awalnya, Si Kecil mungkin akan rewel, tetapi jika dilatih perlahan-lahan, ia akan terbiasa.


4. Tetap Sediakan Makanan Favoritnya

Balita pada umumnya memiliki nafsu makan yang cukup besar dan sangat menyukai makanan jika memang cocok dengan seleranya. Bila sedang berada di negeri orang, sebaiknya Anda tetap menyediakan makanan favoritnya meskipun harus dengan usaha ekstra. Hal ini dilakukan agar asupan gizi dari makanannya tetap terjaga. Jangan paksa ia untuk menyukai makanan khas di tempat tersebut jika tidak sesuai dengan seleranya karena akan membuat nafsu makannya malahan berkurang.


5. Hadapi Kerewelannya dengan Tenang

Kemana pun Anda pergi mengajak Si Kecil untuk liburan atau tujuan lain yang melewati zona waktu yang berbeda akan memunculkan suatu hal yang berbeda pula. Perbedaan tersebut bisa membuatnya kaget, sehingga ia rewel dan marah. Hadapi kondisi itu dengan kelembutan, coba latih Si Kecil dengan 'kebiasaan barunya' secara perlahan, hingga ia terbiasa. Beberapa hari setelah tiba di negara tujuan, upayakan untuk tidak melakukan aktivitas yang jauh dari tempat menginap dalam waktu lama. Anda dan Si Kecil perlu cukup waktu untuk mengembalikan energi tubuh yang hilang selama perjalanan. (M&B/SW/Dok. Freepik)