TODDLER

Si Kecil Cedera, Bawa ke Dokter atau Ahli Pijat?



Cedera! Masalah ini menjadi kekhawatiran para Moms yang anaknya aktif berolahraga. Namun pertanyaannya, apa yang harus Moms lakukan ketika Si Kecil mengalami cedera?

Memar, lecet, atau cedera yang lebih parah memang kerap dialami Si Kecil yang berusia 8 tahun ke bawah karena koordinasi gerakan mereka belum terlalu baik atau waktu reaktifnya cenderung lebih lambat. Akan tetapi, sesungguhnya hal tersebut adalah bagian dari perkembangan motorik anak. Seiring dengan pertumbuhan dan rutinitas latihan, cedera pada anak pun bisa diminimalisasi.


Jenis Cedera yang bisa Dialami Anak

Lantas cedera apa saja yang kerap dialami anak yang gemar berolahraga? Selain lecet atau memar, ada kemungkinan atlet kecil Anda tersebut juga didera masalah otot dan tulang berikut ini.

1. Sprain and Strain

Sprain and strain artinya bukan keseleo dan terkilir seperti anggapan kebanyakan orang. Sprain adalah cedera pada ligamen (jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang). Ketika seseorang mengalami sprain, ia akan merasa seperti ada otot yang tertarik. Sprain pada pergelangan kaki adalah jenis cedera atletik yang paling sering terjadi.

Sementara itu, strain adalah cedera pada otot atau tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang). Menurut ahli, cedera strain biasanya lebih parah ketimbang sprain. Cedera strain bisa meliputi tendon sobek karena hentakan atau gerakan berhenti mendadak saat berolahraga.

Pada anak yang sudah rutin berolahraga, biasanya mereka jarang mengalami sedera strain. Akan tetapi apabila Si Kecil jarang bergerak dan tiba-tiba melakukan olahraga seperti bermain sepak bola dengan gerakan cepat serta tak terkontrol, kemungkinan mengalami cedera strain akan lebih tinggi.

2. Cedera Akut

Ini adalah jenis cedera yang muncul seketika dan umumnya berkaitan dengan trauma. Sprain and strain sebenarnya termasuk ke dalam cedera akut, demikian juga dengan memar ringan. Bentuk cedera akut yang lebih parah bisa mencakup cedera pada mata, patah tulang, hingga cedera tulang belakang atau gegar otak. Tidak menggunakan peralatan yang tepat atau tidak tepat menggunakannya merupakan salah satu penyebab cedera ini.

3. Cedera Growth Plate

Growth plate adalah area yang terdiri dari jaringan yang masih berkembang yang berada di ujung tulang panjang, seperti tangan atau kaki. Saat pertumbuhannya sudah komplet, growth plate akan digantikan dengan tulang permanen. Dari semua area tersebut, yang paling dominan dan bisa memengaruhi perkembangan tubuh Si Kecil adalah growth plate di bagian lutut.

4. Cedera karena Aktivitas Berulang

Cedera ini muncul karena aktivitas berulang yang menyebabkan tekanan (stress) berlebih pada tulang dan otot. Semakin lama waktu yang dihabiskan anak dalam berolahraga, semakin besar kemungkinan terjadinya cedera. Biasanya, cedera semacam ini terjadi pada Si Kecil yang mulai serius di dunia olahraga atau menjadi atlet.


Dokter atau Pijat?

Ketika Si Kecil mengalami salah satu masalah pada otot atau tulang, sebagian Moms ada yang langsung membawanya ke ahli pijat atau urut. Padahal langkah tersebut justru berpotensi memperparah cedera. Apabila Anda mengurut jaringan yang mengalami cedera, bukan tak mungkin tindakan itu akan mencederai jaringan sekitarnya.

Ketika terkilir, cedera menyerang bagian jaringan otot dan tendon. Jika terjadi kerusakan pada jaringan, ada pendarahan dalam karena pecahnya pembuluh darah. Hal ini yang menyebabkan jika diberi tekanan pada tempat keseleo akan membuat kerusakan semakin parah. Apabila dipijat, cedera tidak akan kempes tapi justru semakin bertambah bengkak.

Oleh karena itu, jika Si Kecil terkilir sebaiknya istirahatkan anggota tubuh yang cedera, kompres dengan air dingin, beri perban elastis, dan tinggikan posisinya dengan menggunakan bantal. Selain itu, apabila ternyata yang terjadi adalah patah tulang, maka patahan tulang yang tajam dapat melukai pembuluh darah, otot, dan saraf, ketika diurut-urut.

Moms perlu tahu, pijat sesungguhnya bukan untuk mengobati suatu penyakit atau cedera. Pijat adalah tindakan untuk membuat rileks tubuh sehingga terasa lebih nyaman.

Saat Si Kecil cedera pada tulang atau otot, sangat disarankan bagi Moms untuk segera membawanya ke dokter, khusus ortopedi atau bedah tulang. Setelah melalui pemeriksaan dengan seksama, termasuk rontgen apabila diperlukan, dokter akan mengambil tindakan penyembuhan yang tepat.

Jika ingin tetap membawa Si Kecil ke tukang urut, pastikan pijatan hanya di sekitar lokasi cedera karena tujuannya hanya untuk memperlancar aliran darah. Satu hal yang paling penting, jangan memijat area yang cedera ya, Moms. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)