TODDLER

5 Hal yang Menyebabkan Anak Perempuan Tomboy



Preferensi anak terhadap suatu hal memang tidak bisa sepenuhnya diatur oleh orang tua. Anda tidak bisa memaksakan kehendak dan mengatur segalanya, terutama yang berkaitan dengan kesukaan anak. Sebagai contoh, Anda tidak bisa melarang anak perempuan bermain mobil-mobilan atau memaksakan anak perempuan selalu memakai rok dan baju pink.

Ya, beberapa anak perempuan memang menyukai benda-benda yang sama dengan anak laki-laki. Begitu juga dengan gaya berpakaian mereka. "Kakaknya feminin banget, adiknya kaya anak laki-laki, tomboy banget!" ujar seorang ibu yang punya dua anak perempuan dengan preferensi yang sangat berbeda.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan Sejak Dini

Bagi Moms yang memiliki anak tomboy, beberapa pertanyaan mungkin muncul di benak Anda. Apakah ada yang salah dengan pola asuh Anda? Lalu apa dampaknya membiarkan Si Kecil tumbuh tomboy? Apa sih, yang menyebabkan anak tomboy? Nah, untuk menjawab pertanyaan Moms, baca fakta di bawah ini yang menjadi penyebab anak tomboy.

1. Penasaran

What you see, is not what you get. Dengan kata lain, gaya tomboy anak perempuan Anda bisa jadi hanya bagian dari "masa coba-coba gaya' yang umum dilakukan anak usia 3-5 tahun. Di usia tersebut, anak memang sudah mulai punya preferensi sendiri (ini kabar baik! Karena Si Kecil sedang belajar mandiri). Anak usia ini mungkin saja merasa terlalu biasa jika bergaya serba princess, maka ia mencoba gaya tomboy seperti anak laki-laki. Tentu saja ini tidak perlu dipermasalahkan ya, Moms.

2. Mengikuti teman

Jika anak perempuan Anda lebih banyak bermain dengan anak laki-laki, maka jangan kaget kalau ia merasa "lebih diterima" ketika mengenakan pakaian yang mirip dengan anak laki-laki. Hanya karena pilihan pakaian seperti itu, lalu semua orang melabeli anak Anda tomboy? Duh, jangan begitu dong, Moms. Anak perempuan Anda mungkin hanya merasa lebih keren atau lebih "nyentrik" ketika bergaya tomboy. Tidak ada yang salah, kan?

3. Genetik

Menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina, kecenderungan anak perempuan untuk tampil seperti princess atau feminin dan tomboy karena dipengaruhi oleh beragam faktor, salah satunya faktor genetik.

Genetik atau faktor turunan dari orang tua, secara biologis bisa memengaruhi kecenderungan anak tumbuh menjadi lebih feminin atau tomboi. Menurut Nina, hal tersebut bisa saja diturunkan dari generasi sebelumnya terutama dari orang tua.

4. Pola asuh

Orang tua sangat berperan penting dalam membantu membentuk karakter dan perilaku sang anak. Tugas orang tua adalah memperkenalkan beragam perilaku, jenis pakaian, minat maupun hobi kepada anak. Apabila sejak kecil anak sudah diberikan beragam pilihan, maka kelak saat dewasa ia akan lebih mudah mengambil mana yang sesuai untuknya.

Orang tua dianjurkan untuk tidak membatasi pilihan anak perempuan, misalnya melarang melakukan hal-hal maskulin. Menurut Nina, tidak masalah apabila orang tua memberikan mainan robot kepada anak perempuan. Setelah beranjak besar, Moms dan Dads dapat menjelaskan tentang perempuan kepada anak.

5. Meniru ayah

Ketika tokoh idola Si Kecil adalah ayahnya, maka meniru gaya berpakaian ayah mungkin saja membuat anak merasa lebih keren. Jangan buru-buru kecewa dengan selera berpakaian Si Kecil, karena mungkin bulan depan preferensi berpakaiannya sudah berubah lagi, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)