Perkembangan otak anak memang sudah terjadi sejak Si Kecil masih di dalam kandungan. Karenanya, ibu hamil sangat disarankan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan melakukan pola hidup sehat serta tinggal di lingkungan yang sehat untuk menghindari risiko yang bisa berampak pada otak anak, seperti autisme.
Autisme sendiri merupakan gangguan neurologi pervasif yang terjadi pada aspek neurobiologis otak. Kondisi tersebut dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak, yang salah satunya adalah Si Kecil akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Ia pun tampak seperti memiliki dunia sendiri yang juga sulit dipahami orang lain.
Pencegahan autisme saat hamil
1. Hindari zat kimia
Selama hamil, Moms tidak boleh sembarangan dalam menggunakan hal-hal yang mengandung zat kimia, misalnya pemakaian kosmetik yang terkadang mengandung bahan timbal (logam berat), pewarna rambut, cat kuku, aseton, hingga merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Sebab, meski hanya sedikit zat yang masuk ke dalam tubuh, hal tersebut sangat bisa memengaruhi tumbuh kembang janin.
2. Tidak minum obat sembarangan
Gangguan pusing dan mual sering kali dialami wanita saat hamil. Bumil pun terkadang merasa perlu mengonsumsi vitamin tambahan untuk menjaga kesehatan tubuh dan janinnya. Namun, pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu untuk memastikan jenis obat serta dosis yang tepat. Minum obat yang dijual di pasaran dengan sembarangan sangat tidak dianjurkan, karena berisiko mengganggu bahkan menghentikan perkembangan janin dan menghambat jalannya oksigen ke rahim.
3. Cukupi kebutuhan asam folat
Salah satu jenis mineral yang perlu dicukupkan bumil adalah asam folat. Fungsinya untuk membantu perkembangan otak serta sumsum tulang belakang janin. Jika saat usia kandungan 3-4 minggu bumil kekurangan asam folat, maka hal ini bisa menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang janin.
Sedangkan apabila kadar asam folat terlalu tinggi, hal ini justru dapat meningkatkan risiko anak mengalami autisme hinggga 2 kali lipat. WHO menyarankan wanita hamil hanya perlu memenuhi kebutuhan asam folat sebanyak 600 mg per hari, dan pastikan Anda mengonsultasikannya ke dokter agar lebih jelas.
Baca juga: Ini Ciri-Ciri Ibu Hamil Kekurangan Asam Folat
4. Jaga jarak kehamilan
Menurut studi, jarak kehamilan 2-5 tahun bisa menurunkan risiko autisme dibandingkan jarak kehamilan kurang dari waktu tersebut. Selain itu, usia orang tua yang berkaitan dengan kesuburan dan proses pembuahan juga memengaruhi terjadinya autisme pada anak sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut.
5. Vaksinasi dan TORCH
Bumil juga perlu mendapatkan vaksinasi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh serta janin di dalam kandungan. Pemberian vaksinasi bisa dilakukan sebelum dan saat menjalani kehamilan. Selain itu, Anda harus melakukan skrining TORCH (toksoplasma, rubella, cyromegalo virus, herpes) untuk menurunkan risiko menular pada janin dan tentu saja menghindarkan kemungkinan terjadinya autisme.
6. Lakukan pola hidup sehat
Selama Anda hamil, sebisa mungkin tetaplah rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat serta mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi. Selain itu, hindari paparan polusi udara yang tinggi agar tak berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin. Terakhir, jauhi stres dengan menjalani hal-hal yang Anda sukai dan inginkan agar tetap merasa bahagia selama menjalani kehamilan. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Freepik)