BUMP TO BIRTH

Waspadai 7 Tanda Kondisi Gawat Janin!



Melakukan quality time dengan Si Kecil memang bisa dilakukan sejak ia masih di dalam kandungan ya, Moms. Salah satu momen yang paling dinanti ibu hamil adalah merasakan gerakan dan tendangan janin.

Namun, bagaimana jika janin Anda tiba-tiba tak seaktif biasanya? Mungkinkah ia mengalami kondisi gawat janin (fetal distress)? Untuk mengetahuinya, yuk, kenali tanda-tanda gawat janin berikut ini, Moms!

Apa itu kondisi gawat janin?

Mengutip American Pregnancy Association (APA), istilah kondisi gawat janin (fetal distress) digunakan untuk mendeskripsikan kondisi janin kekurangan oksigen selama berada di perut atau saat dilahirkan. Hal ini sering ditandai dengan detak jantung janin yang abnormal, bisa lebih cepat atau lebih lambat daripada detak jantung normal. Kondisi ini bisa diketahui saat dokter melakukan USG kehamilan.

APA menyebutkan kalau gawat janin sering disamakan dengan birth asphyxia atau kondisi bayi kekurangan oksigen sebelum, saat, atau setelah dilahirkan. Penyebab birth asphyxia sendiri cukup banyak, salah satunya adalah rendahnya kadar oksigen di aliran darah bumil atau berkurangnya aliran darah ke tali pusat.

Ambigu antara gawat janin dan birth asphyxia, maka American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengganti istilah gawat janin menjadi non-reassuring fetal status (NRFS).

Pemicu kondisi gawat janin

Menurut APA, beberapa pemicu yang mencetuskan kondisi gawat janin atau NRFS adalah:

  • Anemia, kondisi yang paling sering menyebabkan kondisi gawat janin
  • Oligohidraminos, kondisi di mana air ketuban berkurang dan makin sedikit
  • PIH (pregnancy induced hypertension) adalah kondisi hipertensi karena kehamilan
  • Kehamilan postmatur, jika prematur adalah bayi lahir kurang bulan, pada kehamilan postmatur bayi lahir kelebihan bulan atau lebih dari 42 minggu
  • IUGR atau intrauterine growth retardation, yakni pertumbuhan janin yang terhambat
  • Air ketuban tercemar mekonium (kotoran pertama janin) dan terhirup janin.

Baca juga: Pentingnya Skrining Kehamilan untuk Mencegah Penyakit pada Ibu Hamil dan Janin

Tanda kondisi gawat janin

Berikut ini beberapa tanda kondisi gawat janin yang perlu Anda ketahui.

1. Janin tidak aktif. Umumnya, gerakan janin memiliki pola dan rasa yang sama. Jika pergerakan janin tiba-tiba berubah jadi lebih lambat atau tidak aktif seperti biasanya, maka ini bisa menandakan kondisi gawat janin.

2. Detak jantung tidak normal. Menurut ABC Law Centers, detak jantung janin yang tidak normal bisa mengindisikan kondisi gawat janin. Detak jantung ini bisa didengar saat pemeriksaan USG, non-stress test (NST), atau contraction stress test (CST).

3. Jumlah air ketuban terlalu sedikit. Kondisi air ketuban terlalu sedikit (oligohidramnion) bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen dan bahkan mengalami cerebral palsy.

4. Jumlah air ketuban berlebih. Kondisi ini disebut polihidramnion, yang juga bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen hingga mengalami kondisi gawat janin.

5. Pendarahan vagina. Kondisi ini bisa mengindikasikan masalah kehamilan, seperti plasenta abrupsi yang menyebabkan janin kekurangan oksigen.

6. Perut ibu hamil kram. Sedikit kram perut saat hamil mungkin normal terjadi. Namun, ketika kram sering terjadi serta sakitnya hebat dan berlangsung lama, maka ini menandakan kondisi gawat janin. Beberapa penyebab kram saat hamil adalah preeklampsia, infeksi kandung kemih, dan bahkan keguguran.

7. Naik berat badan drastis. Bumil memang harus naik berat badan, tetapi ketika naiknya berlebihan, maka ini bisa mengindikasikan kondisi gawat janin, seperti makrosomia. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)