TODDLER

7 Cara Meredakan Anak Tantrum Tanpa Harus Marah



Moms pasti akrab dengan istilah 'terrible two' atau 'terrible three' pada anak usia 2 sampai 3 tahun. Usia ini memang usia paling rawan anak mengalami tantrum! Duh, kalau anak sudah tantrum, orang tua pun harus bisa menghadapi dengan bijak. Memang tak mudah ya, untuk meredakan tantrum anak, tanpa harus ikutan marah juga. Mau tahu trik ampuh berdamai dengan tantrum? Simak caranya di bawah ini, yuk!

1. Diamkan Saja

Tantrum adalah cara anak untuk meminta perhatian Anda sepenuhnya. Maka ketika ia meminta perhatian berlebihan dengan tantrum, diamkan saja, Moms. Namun bukan berarti Anda meninggalkan Si Kecil sendirian, karena Anda harus tetap memantaunya agar ia tidak membahayakan dirinya sendiri atau orang lain. Biarkan anak belajar mengontrol emosinya.

Anda boleh juga boleh kok, diam saja dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Lebih baik diam, daripada salah bicara dan berakhir sama-sama emosi kan, Moms?

2. Hentikan Sikap Agresif

Ketika anak tantrum mulai bersikap agresif, seperti memukul, menendang, menggigit, atau melempar barang, segera hentikan sikap agresif itu dan keluarkan ia dari kondisi tidak menyenangkan itu. Pastikan anak tahu sikapnya yang suka menyakiti orang lain itu tidaklah baik.

3. Jangan Membentak

Ingat, Anda adalah contoh buat anak, termasuk contoh dalam menyelesaikan emosi. Jika Anda membentaknya, maka anak pun akan mengikuti volume suara Anda, padahal ia hanya ingin berdekatan dengan Anda. Jangan ikut tantrum dalam menghadapi anak tantrum ya, Moms.

4. Biarkan Anak Marah

"Terkadang anak hanya butuh mengeluarkan amarahnya, maka biarkan saja," jelas Linda Pearson, penulis The Discipline Miracle, pada Parents.com. Moms harus yakin kalau anak perlu diberi waktu untuk merasakan amarah, dan belajar mengontrolnya dengan baik.

5. Beri Pelukan & Hindari Suap

"Kalau kamu berhenti menangis, nanti Mama belikan es krim yang banyak, deh." Sering mengatakan seperti itu pada anak tantrum? Stop! Suap bukan cara yang baik untuk meredakan tantrum anak.

Daripada memberi suap, lebih baik beri anak pelukan hangat yang menunjukkan kalau ia didengar dan selalu dicintai. Beri pelukan yang erat, bukan lembut. Pastikan anak tahu kalau ia sedang berada di pelukan yang aman dan penuh cinta.

6. Alihkan Perhatiannya

"Anak memiliki perhatian yang pendek, yang artinya perhatian mereka mudah teralihkan," jelas Ray Levy, PhD, psikolog dan penulis Try and Make Me!pada Parents.com. Maka ketika anak terlihat akan marah karena Anda tidak mau membelikannya permen di supermarket, coba alihkah dengan bilang "Hei, Mama butuh wortel, nih. Bisa bantu carikan wortel? Yang warnanya sama seperti warna kesukaan kamu: oranye."

7. Pindah ke Tempat Tenang

Jika anak Anda tiba-tiba tantrum di tempat umum atau di depan banyak orang, segera pindahkan ia ke area yang lebih sepi, dan tenangkan di tempat yang lebih tenang tersebut. Suasana yang lebih tenang membantu anak merasa lebih tenang juga, dan tentu membantunya merasa lebih bisa menyampaikan pesan. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)