BUMP TO BIRTH

Pantangan untuk Ibu Hamil Berdasarkan Bukti Sains



Ketika Moms mengumumkan pada keluarga dan sahabat Anda bahwa Anda tengah hamil,selain menerima ucapan selamat, Anda mungkin juga akan mendapat banyak nasihat dan anjuran untuk berhati-hati dan selalu menjaga kondisi kehamilan Anda.

Tak sedikit dari nasihat dan anjuran itu berupa pantangan atau larangan. Sebagian dari pantangan tersebut bisa jadi dianggap sebagai mitos karena karena memang belum terbukti kebenarannya, namun sebagian lagi memang benar karena sudah terbukti dan didukung sains, Moms. Berikut ini M&B merangkum sejumlah pantangan yang terbukti ilmiah dan didukung oleh banyak penelitian:

1. Pantang Makanan yang Tidak Dipasteurisasi

Selama hamil, Moms pasti diwajibkan untuk menghindari susu dan produk susu lainnya yang tidak dipasteurisasi. Sebabnya, susu yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung berbagai patogen dan bakteri yang dapat membahayakan janin dan kesehatan ibu hamil.

Pada jurnal Pediatrics edisi Januari 2014, terdapat studi yang menyebutkan bahwa susu yang tidak dipasteurisasi bisa menjadi sumber bakteri Listeria monocytogenes, Campylobacter jejuni, berbagai macam jenis Salmonella, berbagai jenis Brucella, dan Escherichia coli.

Konsumsi susu mentah dan produknya meningkatkan risiko infeksi toksoplasmosis sebanyak 5 kali lipat, listeriosis (infeksi ini berkaitan erat dengan stillbirth, persalinan prematur, serta penyakit neonatal seperti sepsis dan meningitis), serta diare dan sindrom hemolitik-uremik akibat infeksi bakteri E. coli.

2. Pantang Minuman Beralkohol

Salah satu pantangan utama ibu hamil adalah pantang minum minuman beralkohol. Penyebabnya, paparan alkohol selama hamil terbukti memengaruhi pertumbuhan janin. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh StatPearlspada tahun 2020 menyatakan bahwa alkohol sangat teratogenik, yakni bersifat merusak atau mengganggu perkembangan sel pada janin.

Dalam penelitian ini, para peneliti dari Philadelphia College of Osteopathic Medicine juga menyebutkan terdapat lima jenis gangguan yang termasuk dalam Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FASD). Dalam spektrum gangguan ini, bayi dapat mengalami cacat fisik, gangguan fungsi saraf, gangguan perilaku, keterbelakangan mental, fitur wajah yang khas, keterbelakangan intelektual, hingga masalah pertumbuhan secara keseluruhan.

3. Pantang Kafein Berlebihan

Tahan hasrat mengopi Anda selama hamil Moms, karena kafein terbukti dapat memengaruhi kondisi kehamilan Anda. Sebuah penelitian yang dimuat pada International Journal Gynecology & Obstetrics ditahun 2015 menemukan fakta bahwa risiko keguguran meningkat sebanyak 19% setiap asupan 150 mg kafein per hari, dan 8% setiap 2 cangkir kopi sehari.

4. Pantang Bahan Kimia Berbahaya

Lebih baik urungkan niat Anda untuk merenovasi rumah saat hamil, Moms. Pasalnya, beberapa penelitian menemukan keterkaitan antara bahan kimia dalam cat dengan gangguan perkembangan janin, seperti yang dilaporkan oleh para peneliti asal China di tahun 2017. Penelitian yang dimuat pada jurnal BMJ Open ini menemukan bahwa paparan wangi cat di 6 bulan pertama periode kehamilan dapat berdampak pada berat lahir bayi dan meningkatkan risiko makrosomia.

Studi lain yang dilakukan pada tahun 2012 juga menemukan adanya gangguan kongenital yang abnormal pada sistem saraf dan ginjal pada bayi dari ibu yang terpapar cat berbahan dasar larutan di trimester pertama kehamilan. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)