BUMP TO BIRTH

Haruskah Menceritakan Keguguran pada Orang Lain?



Keguguran merupakan satu kondisi yang sangat menakutkan bagi ibu yang sedang hamil. Penyebab terjadinya keguguran pun bisa beragam, bahkan meski Anda sudah berusaha menjaga kehamilan dengan baik sekalipun. Dan setelah mengalaminya, rasa kehilangan dari sang ibu bisa memengaruhi kesehatan mental hingga fisiknya.

Dengan alasan ini, sebenarnya akan lebih baik jika Moms yang pernah mengalami keguguran bisa bercerita dengan orang lain yang bisa dipercaya. Tujuannya tentu agar Anda lebih tenang dan kembali siap melanjutkan kehidupan. Namun, perlukah juga menceritakan pengalaman yang cukup menyakitkan ini kepada orang lain, seperti teman kerja atau anggota keluarga lainnya?

Cara Menyampaikan

Bercerita mengenai keguguran pastilah bukan hal yang mudah. Meski begitu, Moms perlu menyampaikannya kepada anggota keluarga, termasuk calon kakak dan kerabat dalam pekerjaan. Setidaknya, mereka tahu kondisi Anda dan mencoba memahaminya sebagai bentuk dukungan agar Anda tetap bisa melangkah maju. Agar mempermudah penyampaian, Moms bisa melakukan cara-cara berikut ini:

Sederhana dan Personal

Apabila Anda berat untuk menyampaikan kabar ini di depan banyak orang, pilihlah salah satu yang paling dipercaya dan berceritalah padanya. Cukup dengan kalimat, "Saya mengalami keguguran dan saya ingin kamu tahu tentang ini. Terima kasih sudah mendengarkan dan mengkhawatirkan kami berdua." Dengan kalimat sederhana ini, Anda sudah cukup menjelaskan kondisi yang sedang dialami.

Tulis Surat atau Email

Selain berbicara empat mata dengan orang kepercayaan, Anda pun dapat menuliskan surat atau mengirimkan email mengenai kabar ini. Hal tersebut tidaklah berlebihan, selagi Moms menggunakan kalimat yang sederhana dan jelas. Membuat surat ini bisa menjadi cara yang lebih efektif untuk memberi tahu karena akan ada lebih dari satu orang, termasuk kerabat Anda dalam pekerjaan.

Beri Tahu Calon Kakak

Moms sudah menonton film 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini' (NKCTHI)? Salah satu sumber masalah dalam keluarga tersebut adalah karena orang tua menyembunyikan keguguran yang dialami hingga anak mereka tumbuh dewasa. Hal ini pun menjadi pelajaran bagi Anda untuk sebisa mungkin menyampaikan kabar kurang baik tersebut pada semua anak-anak. Mereka mungkin saja bisa menjadi penyemangat bagi Anda dan pasangan untuk bangkit dari kesedihan.

Sampaikan yang Dibutuhkan

Setelah mampu bercerita dan orang-orang di sekitar Anda memahami kondisi ini, mereka biasanya akan menanyakan situasi yang Moms alami. Maka, usahakan untuk menyampaikan kebutuhan seperti meminta waktu untuk sendiri sambil menenangkan diri selama beberapa saat. Dengan kejujuran yang diperlihatkan, maka hal yang Anda butuhkan bisa dimaklumi oleh keluarga dan kerabat lainnya.

Siap Menerima Reaksi Berbeda


Keguguran memang membawa kesedihan yang mendalam bagi Anda dan keluarga terdekat. Sayangnya, hal ini tidak berarti akan dirasakan juga oleh orang lain secara mendalam. Mereka mungkin tidak bermaksud jahat, namun tanggapan mereka yang berbeda ini diberikan untuk mendukung Anda.

Entah tanpa adanya respons, hanya sekadar simpati, atau bahkan meremehkan kondisi yang Moms alami, itu semua bukan tanggung jawab Anda! Cukup ingatlah bahwa ada orang lain, terutama keluarga dan teman dekat yang selalu mendukung Moms, sehingga dapat kembali menjalani aktivitas dengan semangat. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)