BUMP TO BIRTH

6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Ibu Hamil saat Olahraga



Tetap berolahraga saat hamil adalah cara yang tepat untuk menjaga kebugaran tubuh. Tak hanya itu manfaatnya, olahraga saat hamil juga bisa membantu melancarkan persalinan lho, Moms. Namun sebelum berolahraga saat hamil, pastikan Moms sudah mendapat "lampu hijau" dari dokter kandungan Anda, ya, karena beda bumil tentu beda pula kondisi kehamilannya.

Nah, berolahraga saat hamil juga tidak boleh sembarangan. Anda harus memilih jenis olahraga yang aman untuk kehamilan dan sesuai dengan Anda. Sayangnya, ada beberapa kesalahan dalam berolahraga saat hamil yang masih sering dilakukan. Agar kesalahan ini tidak terjadi pada Anda, yuk ketahui kesalahan yang sering dilakukan bumil saat berolahraga.

Olahraga Seperti Sebelum Hamil

Bagi Moms yang sudah rajin olahraga sejak sebelum kehamilan, bukan berarti tubuh Anda sanggup diajak berolahraga seperti sebelumnya, lho. Olahraga saat hamil harus disesuaikan dengan kondisi kehamilan Anda. Jika dulu Anda rutin berlari setiap pagi, sekarang jalan cepat dan berenang mungkin lebih sesuai dan aman. Satu hal yang pasti, hindari olahraga beregu yang banyak terjadi kontak fisik ya, Moms.

Salah Memilih Jenis Olahraga

Moms harus ingat kalau tidak semua olahraga aman dilakukan saat hamil. Hormon relaksin (yang membantu tubuh mempersiapkan persalinan) membuat tubuh bumil lebih tidak stabil dibanding sebelumnya. Itu sebabnya Anda tidak disarankan untuk melakukan olahraga seperti crunches, plank, angkat beban, tinju, dan olahraga lain yang butuh melompat. Semua jenis olahraga tersebut lebih banyak memberikan risiko dibanding manfaat, maka sebaiknya dihindari saja ya, Moms. Akan lebih aman untuk olahraga jalan santai, jalan cepat, renang, dan prenatal yoga.

Tidak Melatih Dasar Panggul

Mengutip Pregactive, banyak bumil yang tidak melatih dasar panggul karena otot di daerah tersebut tidak terlihat. Padahal, melatih dasar panggul memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi keluhan sering berkemih saat hamil. Olahraga untuk melatih dasar panggul juga dapat membantu melancarkan proses persalinan dan meningkatkan sensasi bercinta pasca melahirkan nanti.

Tidak Pemanasan dan Pendinginan

Tubuh ibu hamil lebih sensitif, dan olahraga tanpa pemanasan membuat otot dan sendi lebih rentan cedera. Mengutip What to Expect, pemanasan sebelum olahraga semakin penting dilakukan ketika hamil, karena dapat membantu mengurangi risiko cedera.

Jangan lupa, setelah olahraga pun Anda disarankan untuk melakukan pendinginan guna mencegah pusing, lemas, dan mual. Setelah pendinginan selesai, barulah bumil bisa kembali menjalankan rutinitas pasca olahraga.

Sering Plank

Jenis olahraga ini mungkin mudah dilakukan, tidak membutuhkan alat, dan bisa dilakukan di dalam rumah. Namun ketika Anda hamil, sebaiknya Anda tidak melakukan plank karena bisa meningkatkan risiko cedera dan terkilir. Ibu hamil juga sebaiknya menghindari crunches (V sit up) karena dapat meningkatkan kontraksi.

Mengabaikan Pernapasan

Terkadang ibu hamil mengabaikan pernapasan saat olahraga. Seperti ada anggapan "sulit bernapas saat olahraga artinya tubuh sedang diajak bekerja dengan baik." Padahal, olahraga seharusnya dilakukan untuk dinikmati, bukan untuk menyiksa Anda.

Para pakar kesehatan menyarankan untuk melakukan talk test atau tes bicara. Jika Anda masih bisa berbicara sambil berolahraga, itu artinya olahraga yang Anda lakukan berintensitas ringan. Jika Anda masih bisa berbicara walau sedikit ngos-ngosan, artinya intensitas olahraga Anda sedang. Namun jika Anda sudah kesulitan berbicara sambil olahraga, artinya intensitas olahraga Anda berat dan tidak aman untuk kehamilan. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)