FAMILY & LIFESTYLE

Mengenal Metode Vaginal Steaming, Amankah Melakukannya?



Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang harus dijaga kebersihan dan kesehatannya. Dari sekian banyaknya metode perawatan yang ditujukan untuk merawat kebersihan dan kesehatan vagina Anda, mungkin Moms penasaran ingin mencoba vaginal steaming atau penguapan vagina yang semakin populer setelah selebriti Hollywood, Chrissy Teigan dan Gwyneth Paltrow, merasakan manfaatnya.

Namun sebelum mencobanya, tentu Moms perlu tahu dulu apa sebenarnya metode vaginal steaming ini, mulai dari bagaimana prosedurnya, apa saja manfaatnya, serta keamanan dari metode perawatan vagina yang satu ini. Simak informasi selengkapnya berikut ini, Moms!

Apa Itu Vaginal Steaming?

Sebenarnya vaginal steaming merupakan cara alami yang dilakukan untuk membersihkan organ reproduksi wanita, termasuk vagina, leher rahim, serta rahim yang sudah ada sejak zaman dahulu. Metode ini juga dipercaya dapat membantu mengatasi masalah kesuburan, meredakan nyeri haid, dan lain-lain.

Vaginal steaming dilakukan dengan cara duduk di atas wadah berisi air panas yang dicampur dengan berbagai ramuan herbal seperti rosemary, chamomile, wormwood, mugwort, basil, oregano, dan calendula, selama 20 sampai 60 menit, tergantung pada seberapa panas air yang digunakan dan seberapa cepat uapnya mendingin.

Biasanya, metode ini dilakukan oleh wanita pada usia subur mereka, yaitu pada umur sekitar 20-40 tahun. Namun mereka yang lebih tua juga bisa melakukan metode ini, khususnya saat masa menopause.

Apa Saja Manfaatnya?

Penggunaan berbagai jenis tanaman herbal pada perawatan vaginal steaming ini selain disinyalir dapat membantu membersihkan organ reproduksi wanita juga dipercaya bermanfaat untuk:

• Membantu mengatasi masalah kesuburan dan ketidakseimbangan hormon

• Mengurangi nyeri haid

• Meredakan wasir

• Meredakan infeksi

• Meredakan sakit kepala

• Mengatasi kelelahan

• Meredakan stres dan depresi

• Mengatasi masalah pencernaan.

Apakah Vaginal Steaming Aman untuk Dilakukan?

Berdasarkan studi Organisasi Kesehatan Dunia pada 2011, vaginal steaming masih dilakukan oleh wanita di Asia Tenggara sebagai teknik pencegahan untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan di bulan-bulan pertama usai melahirkan. Namun, kebanyakan dokter tidak merekomendasikan para wanita untuk melakukan metode ini karena belum adanya bukti otentik dari manfaat serta keamanan melakukan vaginal steaming.

Diketahui, saat vagina Anda berada dalam keadaan yang terlalu panas, pH organ reproduksi Anda ini akan berubah dan menjadi lingkungan yang sempurna bagi bakteri penyebab infeksi jamur dan infeksi vagina lainnya untuk berkembang. Kulit vagina juga dikenal halus, sensitif, dan mudah mengalami trauma. Saat Anda melakukan vaginal steaming, hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan luka bakar atau panas pada vagina Anda.

Meski vaginal steaming dikhawatirkan bisa menimbulkan infeksi pada vagina karena menciptakan lingkungan yang sempurna untuk bakteri berkembang, bukan berarti penggunaan herbal yang digunakan saat perawatan ini tidak bermanfaat sama sekali. Beberapa herbal yang digunakan mungkin saja memberi manfaat untuk kesehatan organ produksi Anda, tetapi tidak untuk teknik penguapan herbal tersebut pada vagina Anda.

Karena tidak adanya pedoman medis yang pasti dari perawatan satu ini, sebelum Moms memutuskan menjalani vaginal steaming sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda atau praktisi pengobatan alternatif.

Untuk ibu hamil, sebaiknya Anda mengurungkan niat untuk melakukan vaginal steaming. Selain pemanfaatan beberapa tanaman herbal yang dikhawatirkan bisa menyebabkan keguguran, pengaruh atau risiko penguapan vagina pada ibu hamil dan perkembangan janin juga belum diketahui secara pasti. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)