Sampah. Masalah yang satu ini seakan tiada habisnya. Hingga kini, masih banyak orang yang abai dalam mengelola sampah harian. Alhasil, masih banyak terlihat sampah yang menumpuk di pinggir jalan atau di sungai.
Faktanya, semua orang seharusnya punya andil dalam mengelola sampah, termasuk anak-anak. Ya, kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengelolanya dengan baik perlu ditanamkan sejak usia dini. Hal inilah yang mendorong AQUA untuk semakin menggiatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, termasuk di kalangan anak-anak.
Di bawah naungan Kementerian Pendidikan, AQUA bekerja sama dengan wadah edukasi digital, Sekolah.mu, meluncurkan program belajar "Sampahku, Tanggung Jawabku (SAMTAKU)" dalam format digital. Program SAMTAKU ini merupakan kelanjutan dari komitmen #BijakBerplastik AQUA dalam pilar edukasi guna memberi pemahaman lebih tentang masalah ini kepada lebih dari 100 juta konsumen dan 5 juta anak usia sekolah yang dicanangkan mulai 2018.
Mengapa dalam format digital? AQUA menyadari betul bahwa di masa pandemi COVID-19 ini, sistem pendidikan tatap muka sangat sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu, program SAMTAKU dikemas dalam format digital sehingga memudahkan tenaga pendidik dan orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya bertanggung jawab atas lingkungan.
Sebagai catatan, program SAMTAKU ditujukan bagi anak-anak usia PAUD hingga Sekolah Dasar atau anak berusia 4 hingga 12 tahun. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bagi anak-anak yang sudah lebih besar untuk berpartisipasi, lho!
"Pada saat pandemi ini, berbagai adaptasi dilakukan sehingga misi AQUA dalam berbisnis maupun misinya terhadap sosial dan lingkungan dapat tetap terwujud," tutur Intan Kartika, Brand Director AQUA, dalam konferensi pers virtual bertajuk "AQUA dan Sekolah.mu Ajak Anak Indonesia Kelola Sampah melalui e-Learning Interaktif" pada Kamis, 6 Mei 2021.
"Kami terus berusaha untuk menyediakan hidrasi sehat yang terlindungi, untuk melindungi seluruh keluarga di Indonesia dengan baik, tanpa mengesampingkan komitmen kami terhadap lingkungan," lanjutnya.
Materi Interaktif Nan Seru
Di dalam program terintegrasi digital SAMTAKU, anak-anak bisa mendapatkan ilmu tentang mengelola sampah dan menjaga kelestarian lingkungan dengan cara yang seru. Si Kecil bisa mendapatkan materi belajar interaktif dalam bentuk video, buku cerita, aktivitas menyenangkan, dan berbagai panduan pengelolaan sampah yang dapat diakses selamanya secara gratis.
Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak tidak sekadar paham tapi juga semakin terampil dalam mengelola sampah. Dengan begitu, mereka bisa ikut mengurangi dampak sampah di Indonesia dan berkontribusi pada Gerakan Indonesia Bersih.
"Program belajar terintegrasi digital SAMTAKU ini dibuat dengan harapan bahwa kita dapat bersama-sama mengedukasi masyarakat dan anak usia sekolah mengenai pentingnya mengelola sampah sesuai dengan misi kami dalam gerakan #BijakBerplastik. Melalui kolaborasi bersama Sekolah.mu, saat ini program digital SAMTAKU di tingkat PAUD telah diakses oleh lebih dari 1.700 pengguna dan 153 sekolah. Sedangkan program di tingkat SD telah diakses oleh lebih dari 1.500 pengguna dan 125 sekolah di seluruh Indonesia," ujar Ratih Anggraeni, Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia.
Pada akhir program, anak-anak diminta untuk melakukan aksi nyata dan mempraktikkan secara langsung pengetahuan yang sudah didapat. Misalnya, anak-anak dapat membuat biopori dan diminta untuk menceritakan bagaimana proses pembuatannya. Seru, kan?
Nah seluruh aksi dan karya Si Kecil akan terdokumentasi pada portofolio dan nantinya dapat dijadikan referensi untuk penilaian perkembangan anak di sekolah maupun bagi orang tua. Dengan berbasis digital, program belajar SAMTAKU dirancang sedemikian rupa guna memastikan semua anak Indonesia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan usia pendidikan mereka.
Pendidikan Berkualitas
Perlu diketahui, program digital SAMTAKU disusun sebaik mungkin sehingga sejalan dengan keinginan pemerintah untuk terus melakukan terobosan program pendidikan, terutama selama diterapkannya sistem pembelajaran jarak jauh.
"Melalui kerja sama dengan AQUA dalam membuat program SAMTAKU dengan format digital ini, kami turut berkontribusi dalam menyediakan program pendidikan yang berkualitas dnegan akses yang luas. Pembelajaran terintegrasi digital di Sekolah.mu selalu ditandai dengan struktur kurikulum yang personal dan fleksibel," ujar Najeela Shihab, Founder Sekolah.mu.
"Program belajar ini sangat menyenangkan, bermakna, dan mudah untuk guru juga orang tua, dengan harapan anak-anak di seluruh Indonesia dapat menjadi pribadi yang mencintai dan beraksi nyata untuk lingkungan," lanjutnya. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik, AQUA)