FAMILY & LIFESTYLE

Mitos dan Fakta tentang Bintitan yang Perlu Anda Ketahui



Bintitan merupakan salah satu jenis infeksi mata yang umum dialami seseorang yang ditandai dengan munculnya bintil merah mirip jerawat atau bisul di tepi kelopak mata. Bintil merah ini biasanya hanya muncul pada salah satu mata dan berada di kelopak mata bagian atas maupun bawah. Ketika mengalami bintitan, Anda mungkin akan merasa nyeri dan mengganjal pada bagian mata yang terinfeksi.

Saat mengetahui ada orang sekitar yang terkena bintitan, mungkin secara otomatis Anda tak ingin menatap mata orang tersebut karena takut tertular. Hal ini pun tampaknya juga sudah menjadi mitos yang melekat di masyarakat. Padahal, bintitan nyatanya tidak menular lewat kontak atau tatapan mata dengan pengidapnya.

Selain mitos tentang penularan bintitan tersebut, mitos lain seperti menyembuhkan atau menghilangkan bintitan dengan cara memecahkannya juga menjadi hal yang salah kaprah namun dipercaya banyak orang. Daripada semakin menyesatkan, tak ada salahnya untuk mencari tahu kebenaran atau fakta dari mitos seputar bintitan. Berikut penjelasan lengkapnya, Moms!

1. Bintitan menular

Bintitan berkembang ketika kelenjar minyak kelopak mata terinfeksi, biasanya disebabkan oleh masuknya bakteri Staphylococcus. Pada dasarnya, seseorang yang terkena bintitan tidak dapat menularkannya ke orang lain. Namun, bakteri penyebab bintitan bisa berpindah dan menular bila pengidapnya mengucek mata, kemudian tertinggal pada sarung bantal atau handuk, atau saat seseorang menyentuh mata setelah bersalaman dengan pengidap bintitan.

Faktor lainnya yang bisa menyebabkan seseorang terkena bintitan di antaranya tidak rajin mencuci tangan dan menyentuh mata, tidak menghapus makeup sebelum tidur, mengalami blefaritis (peradangan pada kelopak mata), tidak mencuci atau mendisinfeksi lensa kontak sebelum memakainya, serta menggunakan kosmetik yang sudah kedaluwarsa.

2. Bintitan boleh dipecahkan sendiri

Memecahkan bintil bintitan dengan tangan Anda sendiri merupakan cara yang keliru. Pasalnya hal ini justru bisa menimbulkan infeksi dan secara signifikan dapat meningkatkan rasa sakit, pembengkakan, serta gejala lainnya.

Perlu diketahui, ada 2 jenis bintitan, yaitu internal dan eksternal. Jenis bintitan eksternal biasanya akan pecah tanpa intervensi atau dengan sendirinya. Sedangkan bintitan internal yang terjadi di dalam kelopak mata dianggap lebih serius dan bisa melukai mata jika Anda mencoba memecahkannya sendiri.

3. Bintitan dapat menganggu penglihatan

Pernyataan ini bisa benar adanya, meski kejadiannya tidak umum terjadi. Jika bintil bintitan cukup besar, hal tersebut bisa saja menyebabkan gangguan penglihatan ringan. Beberapa orang mungkin juga menyadari bahwa penglihatan menjadi kabur di mata yang terkena bintitan.

Ketika bintitan mulai menganggu penglihatan Anda, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan bantuan medis. Tentunya dokter dapat membantu mengeringkan bintil bintitan Anda sehingga penyembuhan juga lebih cepat dan meringankan masalah penglihatan serta gejala lainnya.

4. Bintitan akan sembuh dengan sendirinya

Rata-rata, bintitan akan hilang dalam 2-5 hari. Untuk meningkatkan penyembuhan dan meringankan beberapa ketidaknyamanan yang dirasakan, Anda bisa mencoba beberapa pengobatan rumahan berikut:

• Mengompres bintitan dengan lap bersih hangat selama 10 menit secara berkala

• Mencuci mata dengan sabun berbahan lembut

• Hindari penggunaan lensa kontak serta riasan wajah sampai bintitan sembuh sepenuhnya

• Oleskan salep antibiotik

• konsumsi obat pereda nyeri.

5. Kalazion berbeda dengan bintitan

Tak sedikit orang yang menyamakan antara bintitan dan kalazion. Keduanya memang menyebabkan benjolan bengkak pada mata, tetapi bintitan sebenarnya ada di dasar bulu mata, sementara Kalazion ada di kelopak mata itu sendiri.

Gejala keduanya juga mungkin sama, yaitu kemerahan dan bengkak. Namun, kalazion biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, sementara bintitan biasanya cukup menyakitkan. Jadi rasa sakit dan lokasi benjolanlah yang menjadi perbedaan utama antara bintitan dan kalazion.

6. Bintitan bisa dicegah

Meski tidak ada cara yang sepenuhnya dapat mencegah terjadinya bintitan, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya:

• Selalu mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh mata.

• Sebelum memasang lensa kontak, pastikan lensa dalam keadaan bersih dan didisinfeksi.

• Periksa kosmetik secara teratur untuk memastikan kondisinya masih baik dan tidak lewat tanggal kedaluwarsa, terutama kosmetik mata.

• Selalu cuci muka sebelum tidur dan pastikan semua riasan benar-benar telah terhapus.

• Jika Anda memiliki riwayat bintitan, oleskan kompres hangat ke area tersebut secara teratur. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)