Buat pasangan yang sudah menikah, bercinta bisa menjadi salah satu hal penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Namun, preferensi setiap orang soal seks bisa berbeda-beda, termasuk frekuensi melakukannya. Ada yang menikmatinya beberapa kali dalam seminggu, tapi ada pula yang suka melakukannya beberapa bulan sekali.
Dikutip dari Health, Rebecca C. Brightman, MD, asisten profesor klinis di Mount Sinai Health System di New York, mengatakan, “Definisi seks yang terlalu sering bisa bervariasi dan jika terasa nikmat serta tidak menyakitkan, maka bercinta dengan frekuensi tertentu bukanlah masalah.”
Namun, Moms tetap perlu peka terhadap seberapa sering seks yang bisa dilakukan oleh tubuh dan mental Anda. Soalnya, bercinta melebihi batas kemampuan tubuh Anda dapat mendatangkan beberapa konsekuensi. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa bahaya akibat terlalu sering bercinta.
Baca juga: Benarkah Sering Berhubungan Intim Bikin Vagina Longgar?
1. Organ intim yang terluka
Baik pria dan wanita bisa mengalami masalah pada organ intimnya jika terlalu sering berhubungan seks. Pada laki-laki, penis bisa membengkak, terasa perih dan sakit, serta mengalami iritasi. Kulit penis juga bisa mengering dan lecet. Selain itu, pria juga bisa kesulitan untuk buang air kecil. Pada kasus yang lebih parah, penis bahkan bisa mengalami gangguan fungsi dan kesulitan ereksi.
Sedangkan pada perempuan, vagina dan labia bisa lecet dan bengkak, serta berkurangnya lubrikasi di vagina. Kedua hal ini dapat menyebabkan momen bercinta dapat terasa menyakitkan dan tidak nyaman. Kulit di sekitar vulva dan labia juga dapat mengering, mengalami ruam, atau iritasi. Hal ini tentu memberikan sensasi yang tidak nyaman. Pada kasus tertentu, vagina dapat robek jika terlalu meregang.
2. Infeksi
Efek samping lain dari seks yang dilakukan terlalu sering adalah munculnya infeksi pada saluran kemih dan vagina. Cairan tubuh yang keluar saat bercinta dapat mengubah tingkat pH alami pada vagina Anda, sehingga lebih rentan terhadap infeksi apa pun. Selain itu, air mani juga memiliki tingkat keasamannya sendiri yang bisa mendukung berkembangnya bakteri tak baik pada vagina.
“Kondisi vagina yang tidak sehat dikombinasikan dengan gesekan yang terlalu banyak akibat seks dapat meningkatkan risiko bakteri dari vagina dan anus menyebar ke saluran kemih, menyebabkan infeksi saluran kemih,” tutur Diana Bitner, dokter spesialis kandungan, dilansir dari Insider.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Vagina Usai Berhubungan Intim
3. Dehidrasi
Saat bercinta, tubuh banyak bergerak dan berkeringat. Jika tidak dibekali dengan kecukupan asupan cairan, bercinta bisa menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Akibatnya, Moms dan Dads malah bisa merasa lemas berlebih setelah bercinta. Apabila kondisi ini tak lekas diatasi, metabolisme dapat terganggu dan bisa memicu gangguan kesehatan lainnya.
4. Gangguan kesehatan
Layaknya aktivitas fisik lain, bercinta sering kali disebutkan punya banyak manfaat baik untuk tubuh. Ya, berhubungan intim mendorong tubuh untuk bergerak seperti sedang berolahraga kardio. Namun pada kasus tertentu, berhubungan intim terlalu sering malah bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Pada penderita penyakit jantung, berhubungan intim terlalu sering dapat meningkatkan risiko komplikasi. Pria juga dapat mengalami sakit pada punggung bagian bawah akibat gerakan mendorong yang berlebihan dan konsisten.
5. Munculnya masalah dengan pasangan
Motivasi untuk bercinta bagi setiap pasangan bisa berbeda-beda dan hal ini tentu tidak menjadi masalah apabila dilakukan dengan kesepakatan dan menimbulkan rasa nyaman dan bahagia. Meskipun begitu, beda halnya jika seks dijadikan sebagai pengalihan dari berbagai masalah yang dialami sebagai pasangan.
Berbagai masalah Anda dan pasangan tidak dapat serta-merta hilang setelah bercinta. Bukannya selesai, seks malah bisa menimbulkan jarak, masalah komunikasi, serta memicu bom waktu pada hubungan Anda dan pasangan. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Jcomp/Freepik)