Sakit kepala biasa mungkin bisa hilang sendirinya dengan istirahat sejenak, namun jika yang menyerang adalah migrain, istirahat saja tentu tidak cukup. Apa sih yang dimaksud migrain? Migrain bukan penyakit, melainkan gejala yang ditunjukkan tubuh untuk memberi alarm ada masalah kesehatan lain yang perlu diwaspadai.
Sakit kepala migrain memang sangat menyiksa ya Moms, karena sakitnya berdenyut di satu sisi kepala dan kerap disertai keluhan mual juga sensasi berputar. Menurut Mayo Clinic, migrain yang tidak ditangani dengan baik dapat terjadi hingga 72 jam lho, Moms.
Baca juga: 8 Makanan yang Ampuh Membantu Anda Mengatasi Migrain
Perlu Anda ketahui kalau migrain terdiri dari 4 tingkat: prodrome (terjadi 1-2 hari sebelum migrain dengan gejala konstipasi, leher kaku, sering mengantuk, perubahan mood), aura (terjadi sebelum atau saat migrain dengan gejala pandangan rabun, sulit bicara, tangan dan kaki kesemutan), attack (terjadi selama 4-72 jam dengan gejala sakit hebat di 1 sisi kepala, sensitif pada cahaya dan suara, mual muntah), dan postdrome (terjadi setelah serangan migrain dengan tanda kelelahan, linglung, dan cemas).
Moms sering migrain? Jangan disepelekan dong. Dilansir dari WebMD, ada beberapa risiko penyakit yang meningkat jika Anda sering migrain. Apa saja penyakit itu? Cari tahu di bawah ini ya, Moms!
1. Stroke
Menurut American Migraine Foundation (AMF), migrain bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke lho, Moms. Ini mungkin terjadi karena migrain merupakan tanda dari berkurangnya kelancaran sirkulasi darah yang bisa jadi dipicu oleh kerusakan atau penyumbatan pembuluh darah di area otak hingga terjadi stroke. Tentu saja masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait ini, namun tidak ada ruginya untuk ekstra waspada jika sering migrain ya, Moms.
2. Hipertensi
Studi masih belum menemukan kaitan pasti antara tekanan darah tinggi (hipertensi) dengan migrain, namun diduga karena terjadinya penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan sirkulasi darah tidak lancar. Menurut WebMD, sudah ada studi yang menyebutkan kalau hipertensi membuat Anda lebih berisiko mengalami beberapa jenis sakit kepala termasuk migrain.
3. Penyakit jantung
Baik gagal jantung (heart failure) dan serangan jantung (heart attack), risikonya bisa meningkat pada mereka yang sering migrain dan tidak mendapat penanganan dengan baik. WebMD juga menyebutkan kalau seorang wanita lebih berisiko terkena penyakit jantung jika mengalami aura, tingkat kedua dalam migrain yang terjadi sebelum atau saat migrain.
4. Kejang
Kejang merupakan tanda adanya gangguan pada kelistrikan otak. Kejang dapat mengganggu gerakan, perilaku, dan kesadaran. Menurut WebMD, jika Anda migrain, maka Anda 2 kali lebih berisiko mengalami kejang. Diduga ada kaitan genetik antara kejang dan migrain, karena para peneliti yakin kejang disebabkan oleh masalah genetik yang sama dengan tingkat aura dalam migrain. Sayangnya, belum ada studi lebih lanjut terkait ini.
5. Gangguan pendengaran
Migrain membuat Anda lebih berisiko mengalami gangguan pendengaran atau bahkan kehilangan pendengaran secara tiba-tiba. Penyebabnya belum jelas, namun hal yang sangat jarang terjadi ini bisa menyerang selama beberapa hari. Tak hanya pada penderita migrain, WebMD menyebutkan kalau mereka yang sakit kepala hebat juga 2 kali lebih berisiko mengalami kehilangan pendengaran tiba-tiba.
6. Fibromyalgia
Ini adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri di sekujur tubuh, sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk, otot kaku, dan sulit tidur. Migrain merupakan keluhan yang sangat umum terjadi pada penderita fibromyalgia. Walau begitu, masih belum ada bukti penelitian antara kaitan migrain dengan fibromyalgia.
7. Depresi
Tak hanya depresi, gangguan kecemasan berlebih atau anxiety juga sering dikaitkan dengan migrain lho, Moms. Mengutip WebMD, beberapa penelitian menyebutkan bahwa aura (fase 2 dalam migrain) membuat seseorang jadi lebih rentan mengalami depresi dan gangguan kecemasan.
Orang yang sering menderita migrain juga lebih berisiko mengalami PTSD atau posttraumatic stress disorder. Sebuah penelitian menemukan bahwa PTSD 5 kali lebih rentan terjadi pada orang yang sering migrain. Jadi, jangan sepelekan migrain ya, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Cookie_studio/Freepik)