Air susu ibu (ASI) memang merupakan pilihan terbaik untuk bayi. Meskipun begitu, terkadang ada kondisi di mana seorang ibu tidak bisa memberikan ASI kepada bayinya, sehingga ia memberikan susu formula. Namun, bagaimana cara mengetahui bayi cocok atau tidak mengonsumsi susu formula?
Beberapa bayi tidak cocok dengan susu formula. Penyebabnya bisa beragam, di antaranya:
1. Alergi susu sapi. Alergi susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi terhadap protein yang terdapat di dalam susu sapi.
2. Intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa terjadi karena tubuh bayi tidak bisa mencerna laktosa, yaitu gula alami dalam susu, akibat kekurangan enzim laktase.
3. Komposisi susu formula berbeda dengan ASI. Nutrisi dan komposisi yang terkandung di dalam susu formula berbeda dengan ASI.
Baca juga: Ini Takaran Susu Formula untuk Bayi Baru Lahir, Jangan Sampai Keliru!
Seperti apa ciri-ciri bayi tidak cocok susu formula?
Berikut ini cara mengetahui bayi tidak cocok susu formula, Moms
1. Jika penyebabnya alergi susu sapi:
- Bayi mengalami masalah pencernaan, seperti sakit perut, muntah, kolik, diare, konstipasi, hingga BAB berdarah.
- Muncul reaksi terhadap kulit, seperti ruam merah, gatal, atau pembengkakan pada bibir, wajah, dan sekitar mata, hingga eksim yang meski sudah diobati, tidak kunjung membaik.
- Terjadi gangguan pernapasan, seperti asma/mengi, batuk, bahkan sesak napas.
2. Jika penyebabnya intoleransi laktosa:Bayi mengalami diare, muntah, keram atau nyeri di perut dan mengalami perut kembung.
3. Jika penyebabnya komposisi susu formula yang berbeda dengan ASI: Bayi mengalami sembelit dan tinjanya keras.
Baca juga: 6 Penyebab Anak Muntah setelah Minum Susu Formula
Bagaimana mencegah terjadinya hal-hal tersebut?
Ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk mencegah munculnya masalah saat bayi tidak cocok susu formula. Pertama, saat memberikan susu formula, Moms bisa memantau bayi Anda, apakah ada reaksi-reaksi seperti di atas.
Kedua, jika memang Si Kecil memiliki alergi lain yang telah diketahui, seperti alergi terhadap makanan atau produk bayi, tak ada salahnya Moms berkonsultasi dengan dokter dan menjalankan tes alergi pada bayi. Dokter biasanya akan memilihkan tes antibodi imunoglobulin E (IgE) in vitro, yaitu tes yang dilakukan dengan mengambil sampel darah dari lengan bayi dan dianalisis di laboratorium.
Ketiga, jika memang pemberian susu formula sudah tak terhindarkan lagi, pantau terus reaksinya pada bayi setelah mengonsumsi susu formula. Jika timbul sedikit saja reaksi, sebaiknya segera periksakan gangguan ini ke dokter.
Keempat, diskusikan pemberian susu formula dengan dokter. Jelaskan alasan Anda tidak bisa memberikan ASI dan mintalah saran susu formula yang cocok, sehingga jika memang timbul reaksi alergi atau intoleransi laktosa, dokter bisa menyarankan susu formula lain, seperti susu formula berbahan dasar soya. Jika reaksi yang muncul adalah sembelit, dokter bisa menyarankan susu formula yang lebih cocok atau bahkan mengubah takaran air pada susu formula, karena susu formula umumnya lebih kental dan lebih lama diserap di dalam usus bayi.
Itulah beberapa cara untuk mengetahui apakah bayi tidak cocok dengan susu formula. Jika memang Si Kecil menunjukkan gejala tidak cocok dengan susu formula, segera hentikan pemberiannya dan segera konsultasikan masalah ini ke dokter, Moms. (M&B/SW/Foto: Jcomp/Freepik)