BABY

Cara Efektif Mengatasi Sembelit pada Bayi MPASI



Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan salah satu tahap penting dalam tumbuh kembang bayi. Namun, tak jarang periode ini disertai dengan tantangan, salah satunya munculnya sembelit (konstipasi) pada Si Kecil. Untuk itu Moms perlu tahu mengatasi sembelit pada bayi MPASI.

Sembelit pada bayi merujuk pada kondisi sulit buang air besar (BAB) atau frekuensi BAB lebih jarang dari biasanya, sering kali disertai rasa tidak nyaman atau nyeri. Pada bayi, sembelit biasanya ditandai dengan:

  • BAB kurang dari dua kali dalam seminggu
  • Tekstur tinja keras atau berbentuk seperti bola kecil-kecil
  • Bayi menunjukkan ketidaknyamanan, seperti mengejan keras, menangis, atau rewel saat BAB.

Perlu diperhatikan, sembelit bukan hanya tentang frekuensi BAB, tetapi juga tentang tekstur dan kesulitan saat BAB. Jadi, meskipun bayi Anda hanya BAB sekali dalam beberapa hari, tapi tekstur tinjanya lembut dan ia tidak kesakitan, itu belum tentu sembelit.

Kenapa bisa sembelit?

Mulainya pemberian MPASI bisa menjadi penyebab sembelit pada bayi karena adanya perubahan dalam pola makannya. Sistem pencernaan bayi yang sebelumnya hanya terbiasa dengan ASI atau susu formula kini mulai mencerna berbagai jenis makanan padat. Saat makanan baru diperkenalkan, tubuh bayi butuh waktu untuk menyesuaikan diri, baik pada serat, tekstur, maupun jenis nutrisi lainnya, yang bisa memengaruhi pergerakan usus.

Selain itu, beberapa makanan tertentu sering kali cenderung "mengikat" sistem pencernaan bayi, seperti pisang matang, nasi, atau kentang. Kebiasaan minum yang tidak cukup di masa awal MPASI juga berkontribusi. Cairan sangat penting untuk membantu melunakkan feses dan melancarkan pencernaan bayi.

Baca juga: 9 Makanan Penyebab Sembelit pada Bayi

Penyebab sembelit pada bayi MPASI

Agar bisa mengatasi sembelit dengan efektif, penting bagi Moms untuk memahami penyebabnya. Berikut ini beberapa faktor yang sering menjadi penyebab sembelit pada bayi MPASI.

1. Kurangnya serat dalam makanan.Serat berfungsi untuk membantu feses tetap lembut dan mendorong pergerakan usus. Jika bayi banyak mengonsumsi makanan rendah serat, seperti nasi putih atau produk olahan, ini bisa menyebabkan sembelit.

2. Kekurangan cairan.Bayi yang baru mulai MPASI sering kali asupan cairannya menurun karena ia lebih tertarik pada makanan. Minum yang tidak cukup bisa membuat feses jadi keras.

3. Pengenalan makanan baru.Tubuh bayi butuh waktu untuk beradaptasi dengan makanan padat. Protein hewani atau produk susu tertentu terkadang lebih sulit dicerna, sehingga berpotensi memicu sembelit.

4. Kurangnya aktivitas fisik.Bayi yang kurang aktif bergerak, seperti berguling atau merangkak, mungkin mengalami pergerakan usus yang lebih lambat yang bisa menyebabkan sembelit.

5. Efek samping obat-obatan.Beberapa obat, seperti suplemen zat besi, bisa memperlambat proses pencernaan bayi dan menyebabkan sembelit.

Mengatasi sembelit pada bayi MPASI

Jika bayi mengalami sembelit, ada beberapa cara sederhana tapi efektif untuk membantu melancarkan pencernaannya, yakni:

1. Pastikan porsi serat yang cukup.Tambahkan makanan tinggi serat ke dalam menu bayi, seperti pepaya, pir, plum, atau sayuran hijau. Ini bisa membantu melunakkan feses dan melancarkan BAB.

2. Berikan cairan yang adekuat.Selain ASI atau susu formula, tawarkan air putih saat bayi makan. Jika diperbolehkan oleh dokter, Moms juga bisa mencoba jus buah kaya serat, seperti jus apel atau jus pir, sebagai alternatif.

3. Pijat perut bayi.Teknik pijat lembut di sekitar perut bayi dengan gerakan melingkar searah jarum jam dapat merangsang pergerakan ususnya.

4. Ajak bayi bergerak aktif.Ajak bayi untuk aktif bergerak, seperti bermain di lantai, berguling, atau merangkak, karena aktivitas fisik bisa membantu kerja usus.

5. Hindari makanan pemicu sembelit.Kurangi makanan yang cenderung memperparah sembelit.

6. Coba probiotik.Beberapa bayi mendapat manfaat dari probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan usus. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum Moms memberikan makanan ini.

Kapan ke dokter?

Sembelit pada bayi pada umumnya dapat diatasi di rumah. Namun, ada beberapa kondisi yang membutuhkan perhatian medis segera. Moms bisa membawa bayi ke dokter jika Si Kecil menunjukkan gejala berikut ini.

  • Tidak BAB lebih dari 5-7 hari
  • Feses sangat keras hingga menyebabkan pendarahan
  • Perut bayi tampak kembung atau terasa keras saat disentuh
  • Bayi sangat rewel, lesu, atau kehilangan nafsu makan
  • Bayi muntah berulang kali.

Itulah penjelasan mengenai mengatasi sembelit pada bayi MPASI.Jika Anda ragu atau sembelit tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter. (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)