FAMILY & LIFESTYLE

Uang Picu Konflik Pernikahan



Menurut Nancy Anderson, konsultan keuangan, uang dan pernikahan adalah masalah klasik. Banyak pasangan mengakui masalah keuangan dan isu finansial lainnya membuat pernikahan mereka tidak bahagia, hingga tidak jarang berakhir dengan perceraian. Padahal, kondisi tersebut bisa dihindari dan diprediksi sejak awal agar tidak mengganggu pernikahan.

Nancy membocorkan kondisi apa saja yang bisa menimbulkan masalah keuangan dan mengganggu sebuah pernikahan, seperti berikut.

1. Sifat Materialisme
Penelitian yang dilakukan Brigham Young University dan William Paterson University menemukan bahwa pasangan yang memiliki sikap materialisme memiliki kondisi pernikahan paling buruk. Bukan hanya karena selalu merasa kekurangan uang, tetapi mereka juga tidak bisa mengatur keuangan dengan baik. Sikap materialisme ini juga biasanya membuat pasangan tidak ragu untuk berutang untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan.

2. Perbedaan Gaya Finansial
Bukan hal aneh jika pasangan menikah memiliki gaya berbeda dalam menggunakan uang. Ada yang bertindak sebagai 'Si Penyimpan' dan 'Si Pemakai'. Harus disadari bahwa Anda mungkin tidak bisa mengubah gaya pasangan Anda. Namun, Anda bisa saling membantu untuk mengontrol keuangan.

3. Mengikuti Tradisi
Dalam sebuah pernikahan, ada 'tradisi' yang menyebutkan suami bertugas untuk membuat rencana keuangan dan investasi, sementara istri mengatur pengeluaran setiap harinya. Padahal, 'tradisi' tersebut belum tentu cocok dilakukan oleh setiap pasangan menikah. Bisa saja, suami lebih pintar mengatur pengeluaran, sementara istri lebih jago membuat rencana keuangan. Bicarakan pembagian tugas ini dengan matang agar tidak mengganggu pernikahan Anda. (DC/Aulia/DT/dok.freedigitalphotos)

Ingin tahu faktor keuangan lainnya yang seringkali menyebabkan konflik rumah tangga? Baca ulasan lengkapnya di majalah Mother&Baby Indonesia edisi November 2014!