BABY

Khitan Sepenting Vaksinasi



Para akademisi mengklaim khitan seharusnya juga dilakukan kepada bayi laki-laki sama halnya dengan vaksinasi. Hal ini dikarenakan ada banyak faktor risiko kesehatan yang akan menyerang mereka saat dewasa bila tidak dikhitan.

Di Amerika Serikat, khitan pada bayi laki-laki menurun dari 83 persen di tahun 1960-an menjadi 77 persen saat ini. Berdasarkan data tersebut, profesor Brian Morris dari School of Medical Sciences, University of Sydney, Australia, menyebutkan para tenaga medis perlu menawarkan khitan bagi orangtua yang memiliki bayi laki-laki.

Ia menjelaskan salah satu manfaat khitan adalah dapat melindungi bayi laki-laki dari infeksi saluran kemih atau urinary tract infections (UTI), yang nantinya mampu mengakibatkan masalah pada ginjal. Sebab, dari data yang dipublikasikan tahun lalu oleh Centre for Neonatal Care di Orlando, Florida, AS, sebanyak 1 dari 3 penderita UTI adalah laki-laki yang tidak dikhitan. Padahal tuduhan bahwa khitan bisa berdampak pada masalah fungsi seksual, sensitivitas, serta kesenangan saat dewasa hanya mitos belaka.

“Seluruh orang, baik itu praktisi medis, badan profesional, pendidik, pembuat kebijakan, pemerintah, dan perusahan asuransi, sangat perlu mempromosikan khitan untuk bayi laki-laki, terutama pada keluarga miskin yang lebih banyak mengalami penyakit terkait dengan area tersebut,” ujar profesor Morris dari Departement of Urology University of Washington, Seattle, AS. (Sagar/DT/Dok. M&B)