Meski rentan terjadi konflik, bukan berarti tidak bisa diatasi. Baca tipsnya di sini.
Adanya kesetaraan gender dan emansipasi wanita, memungkinkan Anda untuk berkarier dan bekerja di luar rumah. Namun, peran suami sebagai pencari nafkah utama tidak dapat disingkirkan. Stigma suami harus memiliki pendapatan lebih besar dari istri pun masih bertahan.
Menurut survei World Value, ketika istri memiliki pendapatan yang lebih besar dari suami, biasanya menimbulkan beberapa masalah seperti kurang bahagia, lebih sering terjadi perselisihan dalam pernikahan, dan pada akhirnya lebih memilih untuk bercerai. Dalam Buletin Psikologi Kepribadian dan Sosial, para peneliti mengatakan bahwa tren yang berkembang bagi perempuan untuk menjadi pencari nafkah utama menantang peran tradisional laki-laki sebagai penyedia ekonomi dan menempatkan mereka di bawah tekanan psikologis.
Lalu bagaimana bila penghasilan Anda lebih besar dari suami? Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari konflik dalam rumah tangga.
Saling Menghargai
Meskipun penghasilan Anda lebih besar dari suami, tetap hargai dirinya. Perubahan sikap Anda dapat menimbulkan gangguan psikologis pada suami. Ia akan merasa rendah diri, dan gagal sebagai kepala rumah tangga. Tetap hargai suami dan hindari melakukan hal-hal yang membuat suami merasa disepelekan terutama soal keuangan.
Utamakan Komunikasi
Komunikasi merupakan kunci penting dalam sebuah hubungan. Bicarakan secara detail dan spesifik apa saja yang mengganggu pasangan jika penghasilan Anda lebih tinggi. Dengan begitu, dapat membantu untuk mencari solusi yang lebih baik. Hindari membandingan penghasilan Anda.
Support
Yakinkan suami Anda, perbedaan pendapatan bukanlah hal besar yang harus dipermasalahkan. Sebagai kepala keluarga, ia tetap harus dihormati. Seorang istri yang memiliki gaji besar bukan berarti mengganti posisi suami sebagai pemimpin keluarga. Jadi, tetaplah menghormatinya dan menghargai apa yang sudah diusahakan suami.
Diskusikan Pengaturan Keuangan
Saat ini, uang adalah salah satu penyebab terbesar dari kegagalan hubungan. Walaupun penghasilan Anda lebih besar, bukan berarti suami lepas tangan dalam pengaturan keuangan keluarga. Posisikan dirinya setara dengan Anda, biarkan tidak ada perbedaan dalam pernikahan Anda.
Jangan Ubah Sikap Anda
Besarnya penghasilan terkadang dapat memengaruhi sikap Anda, dan hal ini berperan besar dalam keharmonisan hubungan pasangan. Terkadang ada istri yang menuntut sang suami bisa memberikan pemasukan yang lebih tinggi lagi dari penghasilannya. Bahkan, tanpa disadari wanita yang lebih sukses dari pasangannya merasa lebih berkuasa. Untuk menghindarinya, hapuskan stigma-stigma tersebut dari pikiran Anda. Dengan demikian kesenjangan penghasilan tidak akan memengaruhi kedudukan suami sebagai kepala keluarga.
(AM/DT/dok.FreeDigitalphotos)